Rabu, 24/04/2024 06:20 WIB

DPR Dukung Revitalisasi Sosmed, Meutya Hafid: Generasi Muda Harus Perkuat Literasi Sosial

Hadirnya media baru menuntut seseorang untuk memiliki kemampuan literasi yang berbeda dari biasanya.

Ketua Komisi I DPR-RI Meutya Hafid, dalam Webinar tentang Cerdas dan Bijak Berinternet, Kamis (9/9/2021)

Jakarta, Jurnas.com - DPR mendukung langkah pemerintah melakukan revitalisasi sosial media di era disrupsi digital.

"Kehadiran berbagai platform sosial media harus diatur dalam payung hukum yang jelas dan komprehensif," kata Ketua Komisi I DPR-RI, Meutya Hafid dalam webinar bertajuk Cerdas dan Bijak Berinternet: Saring sebelum Sharing, di Jakarta, Kamis (9/9/2021).

Webinar via zoom itu diselenggarakan secara kolaboratif oleh DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan diikuti 150 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek.

Bersama Meutya Hafid yang bertindak sebagai keynote speaker, Webinar menghadirkan dia pembicara kompeten, yakni Direktur Pemberdayan Informatika, Kemenkominfo, Bonifasius W Pudjianto dan praktisi komunikasi, Adhi Noegroho.

"DPR mendorong mitra kerja pemerintah agar dapat mengawasi platform sosial media, untuk berperan optimal sebagai media yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia," kata Meutya.

Politisi perempuan Partai Golkar itu mengatakan, generasi muda sebagai pengguna media sosial terbesar harus memiliki kemampuan literasi media sosial, supaya bisa menjadi pendorong bermedia sosial dengan baik.

"Literasi sosial mengapa menjadi penting, karena masyarakat saat ini sudah masuk dalam tahapan masyarakat informasi, dimana kebutuhan akan informasi menjadi hal yang utama," jelas Meutya. 

Mantan presenter berita MetroTV itu menyebut perkembangan teknologi yang pesat, ditambah hadirnya media baru menuntut seseorang untuk memiliki kemampuan literasi yang berbeda dari biasanya.

Sementara itu, Direktur Pemberdayan Informatika, Kemenkominfo, Bonifasius W Pudjianto mengatakan pemerintah telah memiliki kerangka program kegiatan literasi digital di Indonesia. Meliputi pelatihan digital skill, digital culture, digital etics, dan digital safety.

"Semuanya itu bertujuan untuk mewujudkan masyarakat digital, ekonomi digital, dan digital goverment. Pelatihan-pelatihan ini terus digencarkan, sehingga masyarakat semakin memahami ketika mereka berada di ruang digital,” katanya.

Terkait program transformasi digital yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bonifasius menjelaskan bahwa Kemkominfo mendapat peran dalam mengembangkan talenta digital atau Sumber Daya Manusia (SDM) digital di Indonesia.

"Untuk itu dibutuhkan literasi digital bagi masyarakat, khususnya kemampuan kognitif. Sehingga masyarakat tidak hanya sebatas mampu mengoperasikan gawai, tetapi juga bisa memberikan nilai tambah. Ini yang lebih penting,” ungkap Bonifasius. 

KEYWORD :

Komisi I DPR-RI Meutya Hafid Kominfo literasi digital generasi muda sosial media




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :