Kamis, 25/04/2024 10:32 WIB

Bandara Kabul Dibuka Lagi untuk Bantuan dan Penerbangan Domestik

Bandara Kabul ditutup sejak berakhirnya pengangkutan udara besar-besaran yang dipimpin Amerika Serikat (AS) terhadap warganya, warga negara Barat lainnya, dan warga Afghanistan yang membantu negara-negara Barat.

Polisi Afghanistan memeriksa mobil di pintu masuk Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan 15 Agustus 2021. REUTERS/Stringer

Dubai, Jurnas.com - Ariana Afghan Airlines melanjutkan beberapa penerbangan di Afghanistan antara Kabul dan tiga kota provinsi besar pada Sabtu (4/9), setelah tim teknis dari Qatar membuka kembali bandara ibu kota untuk bantuan dan layanan domestik.

"Penerbangan antara Kabul dan kota barat Herat, Mazar-i Sharif di Afghanistan utara dan Kandahar di selatan telah dimulai," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya, dikutip dari Reuters.

"Ariana Afghan Airlines dengan bangga melanjutkan penerbangan domestiknya," katanya.

Sebelumnya, duta besar Qatar untuk Afghanistan mengatakan tim teknis dapat membuka kembali bandara Kabul untuk menerima bantuan, menurut saluran berita Qatar, Al Jazeera.

Landasan pacu bandara telah diperbaiki bekerja sama dengan pihak berwenang di Afghanistan, kata duta besar, menurut Al Jazeera, dalam langkah kecil lebih lanjut menuju kembalinya ke normalitas relatif setelah gejolak tiga minggu terakhir.

Pembukaan kembali bandara, jalur kehidupan vital dengan dunia luar dan di seluruh wilayah pegunungan Afghanistan telah menjadi prioritas tinggi bagi Taliban ketika mereka berusaha memulihkan ketertiban setelah penyitaan kilat mereka di Kabul pada 15 Agustus.

Bandara Kabul ditutup sejak berakhirnya pengangkutan udara besar-besaran yang dipimpin Amerika Serikat (AS) terhadap warganya, warga negara Barat lainnya, dan warga Afghanistan yang membantu negara-negara Barat.

Berakhirnya evakuasi puluhan ribu orang itu menandai penarikan pasukan AS terakhir dari Afghanistan setelah 20 tahun perang.

Ribuan orang yang ingin meninggalkan Afghanistan, takut akan kehidupan di bawah pemerintahan Taliban, tertinggal ketika operasi evakuasi berakhir pada akhir Agustus.

Taliban, musuh Barat dalam perang dua dekade setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, telah menjanjikan perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin pergi. 

KEYWORD :

Bandara Kabul Ariana Afghan Airlines Afghanistan Pasukan Taliban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :