Sabtu, 20/04/2024 14:31 WIB

Pendiri Taliban Ghani Baradar Jadi Presiden Afghanistan

Salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, akan memimpin pemerintahan baru Afghanistan yang akan segera diumumkan, di saat para pejuangnya memerangi bekas pasukan di Lembah Panjshir, utara Kabul.

Perwakilan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan Zalmay Khalilzad (kiri) dan salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar berjabat tangan saat upacara penandatanganan perjanjian perdamaian AS-Taliban di Doha, Qatar, pada hari Sabtu. Foto oleh Stringer / EPA-EFE

Kabul, Jurnas.com - Salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, akan memimpin pemerintahan baru Afghanistan yang akan segera diumumkan, di saat para pejuangnya memerangi bekas pasukan di Lembah Panjshir, utara Kabul.

Tetapi prioritas paling mendesak pemerintah baru ini ialah mencegah runtuhnya ekonomi yang bergulat dengan kekeringan, dan kerusakan akibat konflik 20 tahun yang menewaskan sekitar 240.000 warga Afghanistan.

Baradar, yang mengepalai kantor politik Taliban, akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, dan Sher Mohammad Abbas Stanikzai, dalam posisi senior di pemerintahan, menurut keterangan tiga sumber anonim.

"Semua pemimpin puncak telah tiba di Kabul, di mana persiapan sedang dalam tahap akhir untuk mengumumkan pemerintahan baru," kata seorang pejabat Taliban dikutip dari Reuters pada Jumat (3/9).

Haibatullah Akhundzada, pemimpin agama tertinggi Taliban, akan fokus pada masalah agama dan pemerintahan dalam kerangka Islam, menurut pengakuan sumber Taliban lainnya.

Taliban, yang merebut Kabul pada 15 Agustus 2021 lalu setelah menyapu sebagian besar negara itu, menghadapi perlawanan di Lembah Panjshir, di mana ada laporan tentang pertempuran sengit dan korban.

Beberapa ribu pejuang milisi regional dan sisa-sisa angkatan bersenjata pemerintah berkumpul di lembah terjal di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra mantan komandan Mujahidin Ahmad Shah Massoud.

Upaya untuk merundingkan penyelesaian tampaknya telah gagal, dengan masing-masing pihak menyalahkan pihak lain atas kegagalan tersebut.

Sementara Taliban telah berbicara tentang keinginan mereka untuk membentuk pemerintah konsensus, sementara yang sekarang dibentuk hanya akan terdiri dari anggota Taliban.

Susunan pemerintah akan terdiri dari 25 kementerian, ditambah dewan konsultatif, atau syura dari 12 cendekiawan Muslim. Juga sedang direncanakan dalam enam sampai delapan bulan perayaan majelis akbar, untuk menyatukan para tetua dan perwakilan di seluruh masyarakat Afghanistan dalam rangka membahas konstitusi dan struktur pemerintahan masa depan.

KEYWORD :

Taliban Afghanistan Presiden Baru Ghani Baradar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :