Kamis, 25/04/2024 08:15 WIB

Ribuan Massa Turun ke Jalan Desak Pengunduran Diri PM Prayut

Demonstrasi di persimpangan Asoke di pusat Bangkok adalah salah satu pertemuan terbesar tahun ini meskipun ada peringatan dari polisi pada hari sebelumnya bahwa protes dilarang karena pembatasan COVID-19.

Pengunjuk rasa menunjukkan salut tiga jari saat memprotes penanganan pemerintah Thailand terhadap pandemi COVID-19 dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, di Bangkok, Thailand, 2 September 2021. (Foto: REUTERS/Chalinee Tirasupa)

Bangkok, Jurnas.com - Ribuan orang melakukan aksi unjuk rasa di pusat kota Bangkok, Thailand pada Kamis (2/9) menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha. Mereka mengatakan akan kembali setiap hari sampai Prayut meninggalkan kantor.

Demonstrasi di persimpangan Asoke di pusat Bangkok adalah salah satu pertemuan terbesar tahun ini meskipun ada peringatan dari polisi pada hari sebelumnya bahwa protes dilarang karena pembatasan COVID-19.

Protes terhadap Prayut telah mendapatkan momentum sejak akhir Juni ketika kelompok-kelompok yang menuntut pemecatannya.

Thailand sudah mencatat lebih dari 1,2 juta infeksi dan 12.103 kematian sejak pandemi dimulai tahun lalu, dengan sebagian besar kasus dan kematian terjadi sejak April tahun ini.

Demonstrasi juga terjadi saat Prayut menghadapi perdebatan di parlemen dalam debat kecaman yang dimulai awal pekan ini. Oposisi Politik Tuduh Perdana Menteri dan Lima Menteri Kabinet Lainnya Korupsi, Salah urus Ekonomi dan Ceroboh Respons Virus Corona.

Prayut dan menteri mereka telah menolak tuduhan oposisi dan membela kinerja mereka ke parlemen.

Mereka diperkirakan akan selamat dari mosi tidak percaya yang dijadwalkan Sabtu, karena mayoritas parlemen koalisi yang berkuasa, tetapi para pengunjuk rasa mengatakan mereka akan terus menekan Prayut.

"Anggota parlemen telah memilih antara rakyat dan Prayut yang gagal, menyebabkan kerugian dan kematian lebih dari 10.000 orang," kata Nattawut Saikua, salah satu penyelenggara utama protes.

"Jika Prayut meloloskan mosi tidak percaya dan tetap menjadi perdana menteri, kami akan terus mengusirnya," katanya.

Sementara demonstrasi di Asoke berlangsung damai, sekelompok kecil pengunjuk rasa anti-pemerintah menyalakan petasan dan membakar ban mobil pada hari Kamis di dekat kediaman perdana menteri di bagian lain kota. Reuters

KEYWORD :

Chan-o-cha Bangkok Thailand Pandemi COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :