Kamis, 25/04/2024 22:53 WIB

Pfizer dan Merck Luncurkan Uji Coba Baru Obat COVID-19 Oral Eksperimental

Pfizer mengatakan, uji coba tahap pertengahan hingga akhir terbaru akan mendaftarkan 1.140 orang dewasa yang tidak dirawat di rumah sakit dengan virus corona yang tidak berisiko sakit parah.

Vaksin virus corona baru (COVID-19) buatan Pfizer. (Foto: Reuters)

New York, Jurnas.com - Peruhanaan farmasi asal Amerika, Pfizer dan Merck & Co kompak mengumumkan uji coba baru obat antivirus oral eksperimental untuk pasisen COVID-19.

Pfizer mengatakan, uji coba tahap pertengahan hingga akhir terbaru akan mendaftarkan 1.140 orang dewasa yang tidak dirawat di rumah sakit dengan virus corona yang tidak berisiko sakit parah.

Pasien dalam uji coba akan diberikan pil Pfizer, yang dikenal sebagai PF-07321332, dan ritonavir dosis rendah, obat lama yang banyak digunakan dalam pengobatan kombinasi untuk infeksi HIV.

Obat Pfizer dirancang untuk memblokir aktivitas enzim kunci yang diperlukan agar virus corona berkembang biak.

Merck mengatakan uji coba barunya akan mempelajari obat eksperimental molnupirvir untuk pencegahan COVID-19 di antara orang dewasa di rumah yang sama dengan seseorang dengan infeksi virus corona bergejala.

Merck dan mitranya Ridgeback Biotherapeutics sudah melakukan uji coba tahap akhir pengobatan pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit untuk melihat apakah hal itu mengurangi risiko rawat inap atau kematian.

Molnupiravir adalah jenis antivirus yang dirancang untuk memasukkan kesalahan ke dalam RNA virus yang pada akhirnya akan mencegahnya bereplikasi.

Pfizer memulai uji coba berbeda dari PF-07321332 pada bulan Juli pada orang dewasa dengan infeksi COVID-19 yang berisiko tinggi menjadi sakit parah karena kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti diabetes. Perusahaan mengatakan mereka mengharapkan hasil awal dari studi itu pada musim gugur ini.

Saingan Pfizer dan Merck, bersama dengan farmasi Swiss Roche Holding AG, telah membuat kemajuan paling besar dalam mengembangkan apa yang akan menjadi pil antivirus pertama untuk mengobati, atau mungkin mencegah, COVID-19.

Hingga saat ini, obat intravena Gilead Sciences, Veklury, yang secara umum dikenal sebagai remdesivir, adalah satu-satunya pengobatan antivirus yang disetujui untuk COVID-19 di Amerika Serikat.

Roche dan mitra Atea Pharmaceuticals pada bulan Juni mengatakan data awal dari uji coba antivirus oral eksperimental AT-527 menunjukkan bahwa obat itu menurunkan viral load pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

Merck mengatakan pada Juni, pemerintah Amerika Serikat (AS) setuju untuk membayar sekitar US$1,2 miliar untuk 1,7 juta kursus molnupiravir, jika terbukti berhasil dan disahkan oleh regulator.

Perusahaan itu mengatakan akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat molnupiravir di AS paling cepat pada paruh kedua tahun 2021. Sementara itu, Pfizer mengatakan pada Juli jika uji coba PF-07321332 berhasil, makan akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat potensial pada kuartal keempat. (Reuters)

KEYWORD :

Obat COVID-19 Oral Eksperimental Pfizer dan Merck & Co




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :