Jum'at, 26/04/2024 00:57 WIB

Merger Pelindo Buah Kerja Keras Erick Thohir dan Tangan Dingin Wamen Kartiko

Dulu mungkin agak sulit memang menyatukan empat pelabuhan yang memiliki wilayah masing-masing. Mereka harus menghitung secara detail logistic cost, belum lagi tentang visi perusahaan yang berkaitan dengan Capex atau Belanja Modal (Capital Expenditure).

Pengamat BUMN, Kiki Rizki Yoctavian. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Rencana penggabungan (merger) empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pelabuhan menjadi Pelabuhan Indonesia (Persero) terus mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. 

Bagi pengamat BUMN, Kiki Rizki Yoctavian, merger ini dapat terealisasi akibat kerja keras Menteri BUMN, Erick Thohir. Juga peranan Wakil Menteri BUMN II, Kartiko Wirjoatmodjo dalam menyatukan visi empat perusahaan pelabuhan itu.

“Dulu mungkin agak sulit memang menyatukan empat pelabuhan yang memiliki wilayah masing-masing. Mereka harus menghitung secara detail logistic cost, belum lagi tentang visi perusahaan yang berkaitan dengan Capex atau Belanja Modal (Capital Expenditure),” kata dia dalam perbincangan di Jakarta, Rabu (1/9).

Komisaris BUMN PT. Semen Baturaja (Persero) periode 2015-2020 ini menegaskan, Wamen Kartiko juga sukses menjalankan roadmap Kementerian BUMN yang dikomandoi Erick Thohir terkait merger ini.

“Dan tak kalah pentingnya bisa memberi pemahaman kepada serikat karyawan pelabuhan,” puji aktivis Pena 98 ini.

Kiki menambahkan, integrasi, standarisasi dan layanan serta sumber daya ini menjadi penting. Dengan adanya merger ini, fokus Pelabuhan Indonesia ke kluster bisnis masing-masing akan lebih tertata, ketimbang melakukan operasional berdasarkan wilayah. 

“Kita hitung mereka memiliki banyak entitas, ini menjadi modal untuk fokus mengembangkan bisnis ke depan. Lalu kalau mau IPO baiknya Pelindo memilih opsi-opsi lain dulu,” terangnya. 

“IPO memang berpeluang dilakukan akan tetapi coba untuk "berdikari" kalaupun akan melakukan IPO baiknya secara bertahap saja. Ini penting juga agar ada stimulus untuk karyawan dapat memiliki employee stock ownership plan (ESOP) saham,” sambung Kiki.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan rancangan penggabungan (merger) usaha empat pelabuhan milik negara menjadi satu di bawah bendera PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Total aset penggabungan Pelindo I, II, III, dan IV ini ditaksir mencapai Rp 112 triliun dengan pendapatan Rp 28,6 triliun. 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, dengan adanya merger ini membuat skala Pelindo menjadi perusahaan pelabuhan taraf global. Pasalnya, salah satu tujuan penggabungan ini untuk meningkatkan kinerja dan daya saing BUMN di bidang kepelabuhanan.

Dalam rancangan penggabungan, Pelindo II akan menjadi perusahaan penerima penggabungan. Sedangkan Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV akan bubar demi hukum tanpa proses likuidasi. 

Proses integrasi Pelindo rencananya akan terlaksana 1 Oktober 2021 dengan ditandai terbitnya legal merger. Sementara, Peraturan Pemerintah tentang Penggabungan BUMN Pelabuhan ini masih dalam proses penerbitan. Kemudian selanjutnya akan berlaku efektif setelah penandatanganan Akta Penggabungan.

KEYWORD :

Pelindo Merger BUMN Erick Thohir Kartiko Wirjoatmodjo Kiki Rizki Yoctavian Pena 98




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :