Sabtu, 20/04/2024 15:22 WIB

Naskah Kuno Gambaran Nilai dan Perjuangan Sejarah Panjang Bangsa

Naskah kuno Nusantara mengandung nilai dan perjuangan sejarah panjang bangsa.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando dalam webinar Mempertahanankan Indentitas Bangsa Melalui Koleksi Bersejarah dan Warisan Budaya yang digelar Perpusnas secara daring, pada Selasa (31/08).

Jakarta, Jurnas.com - Naskah kuno Nusantara mengandung nilai dan perjuangan sejarah panjang bangsa. Upaya mengaktualisasikan nilai dan perjuangan masa lampau dapat dilakukan dengan menggali isi naskah Nusantara.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando menyatakan bangsa Indonesia harus bangga dengan nilai sejarah yang terkandung dalam naskah kuno Nusantara. Naskah kuno memberikan gambaran kejayaan yang pernah dicapai ribuan tahun sebelum kita terkumpul sebagai sebuah bangsa.

“Kita ingin mengimbau dan mengharapkan sekali kepada para pustakawan betapa penting perjalanan sejarah ini diaktualisasikan dalam konteks kekinian. Apa yang kita bisa angkat dari perjuangan perjuangan para raja-raja di masa kejayaannya,” ungkapnya dalam webinar Mempertahanankan Indentitas Bangsa Melalui Koleksi Bersejarah dan Warisan Budaya yang digelar Perpusnas secara daring, pada Selasa (31/08).

Subkoordinator Perawatan dan Perbaikan Bahan Perpustakaan Terekam dan Naskah Kuno Perpusnas Aris Riyadi menjelaskan pihaknya telah melakukan beragam cara untuk melestarikan koleksi bahan perpustakaan di Perpusnas. Bahan perpustakaan yang ada di Perpusnas yaitu kertas, karya rekam, dan naskah kuno yang memiliki karakter dan membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam upaya pelestariannya.

“Saya melihat sebuah fenomena bahwa memang banyak lembaga dalam dan luar negeri yang tertarik dengan konten warisan budaya kita. Sehingga program digitalisasi koleksi atau dokumen bersejarah atau dengan nilai budaya tinggi menjadi gencar dilakukan untuk mendapatkan informasinya. Namun, sayangnya hal ini kadang-kadang tidak berimbang dengan sasaran fisik yang cenderung diabaikan,” terangnya.

Pustakawan Perpusnas ini mengibaratkan naskah kuno seperti sebuah koin emas yang memiliki dua sisi yang berharga. Naskah kuno, jelasnya, baik nilai fisik maupun nilai informasinya, merupakan warisan budaya yang sama-sama penting.

Sementara itu, Peneliti Naskah Koleksi Indonesiana dari Staat Bibliotek zu Berlin, Jerman, Yonnes Dehghani menyatakan, saat ini, ada lebih dari 20 institusi di Jerman yang memiliki koleksi manuskrip oriental dan Asia yang di dalamnya termasuk naskah kuno yang berasal dari Indonesia.

“Jika seorang peneliti ingin menemukan beberapa naskah kuno, hal tersebut membuat mereka sulit menemukan naskah-naskah yang mereka cari,” paparnya.

Naskah kuno Nusantara Indonesia yang ada di Jerman nantinya tergabung dalam sebuah katalog terpadu yang disebut Union Calaloge, dan tersaji dalam bentuk portal.

Peneliti Staat Bibliotek zu Berlin lainnya, Thoralf Hanstein menyatakan secara keseluruhan, koleksi naskah Nusantara di Staat Bibliotek zu Berlin memuat hampir 700 objek. Sepertiganya sudah di digitalisasi dan dilayankan secara daring dalam kualitas gambar tinggi. Semua koleksi disajikan gratis, baik untuk kepentingan pribadi, ilmiah, maupun bisnis.

“Proses katalogisasi Naskah Nusantara di seluruh Jerman menurut saya sebenarnya sangat penting sekali. Karena ternyata banyak sekali koleksi-koleksi kecil yang tersembunyi dalam arsip daerah yang eksistensinya tidak diketahui sebelumnya,” ujarnya.

Menurut Thoralf, hal ini sangat mungkin terjadi karena banyak rakyat Jerman yang bekerja di Indonesia pada masa kolonial. Kemudian mereka kembali ke Jerman dengan membawa naskah yang disimpan sebagai koleksi pribadi, maupun arsip daerah di sana.

KEYWORD :

Naskah Kuno Sejarah Bangsa Perpustakaan Nasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :