Rabu, 24/04/2024 07:35 WIB

Terapkan Lockdown Ketat, Selandia Baru Berhasil Turunkan Kasus COVID-19

Sekitar 1,7 juta warga Auckland akan tetap berada dalam penguncian tingkat 4 yang ketat selama dua minggu lagi. Di atas, orang-orang melintasi jalan yang hampir kosong di kawasan pusat bisnis Auckland. (NZ Herald melalui AP)

Wellington, Jurnas.com - Pemerintah Selandia Baru pada Selasa (31/8) melaporkan penurunan kasus baru COVID-19 menjadi 49, di tengah penguncian ketat yang dilakukan negara itu selama wabah terbaru bulan ini.

Selandia Baru sebagian besar bebas COVID-19 selama berbulan-bulan, sampai wabah varian Delta yang diimpor dari Australia mendorong Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk memerintahkan penguncian nasional cepat pada 17 Agustus.

Jumlah total kasus dalam wabah ini adalah 612, dengan 597 di kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, dan 15 di ibu kota Wellington.

Ardern mengatakan, penurunan jumlah kasus harian menandakan, pembatasan sosial mengurangi penyebaran varian Delta yang sangat menular. "Kami memiliki hari kedua di mana jumlah kami menurun. Kami ingin ekor wabah ini sesingkat mungkin," kata Ardern  dalam konferensi pers.

Sekitar 1,7 juta warga Auckland akan tetap dalam penguncian tingkat 4 yang ketat selama dua minggu lagi, sementara pembatasan untuk sisa negara itu akan sedikit berkurang mulai Rabu.

Polisi menempatkan pos pemeriksaan di pinggiran Auckland untuk memastikan tidak ada pergerakan yang tidak penting yang diizinkan masuk ke kota. Polisi juga mengatakan mereka telah menangkap 19 orang pada Selasa menyusul protes anti-lockdown di seluruh negeri.

Sekarang ada 33 orang di rumah sakit dari wabah Delta terbaru, kata Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield, dengan delapan kasus dalam kondisi stabil dalam perawatan intensif. "Sungguh menyedihkan melihat enam kasus wabah di bawah usia satu tahun," katanya

Tetapi dia menambahkan bahwa langkah-langkah kesehatan masyarakat yang ada memperlambat penyebaran virus dan kasus akan terus menurun.

Penguncian Ardern, bersama dengan penutupan perbatasan internasional mulai Maret 2020, dianggap telah mengekang COVID-19.

Namun, pemerintah sekarang menghadapi pertanyaan tentang peluncuran vaksin yang tertunda, serta meningkatnya biaya di negara yang sangat bergantung pada tenaga kerja imigran.

Lebih dari seperempat populasi telah sepenuhnya divaksinasi sejauh ini, laju paling lambat di antara negara-negara kaya dari pengelompokan OECD. (Reuters)

KEYWORD :

Varian Delta Lockdown Ketat Selandia Baru Kasus COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :