PBNU Kritik Media Internasional, Siarkan Islam Indonesia Saat Rusuh Saja

Jum'at, 18/11/2016 07:32 WIB

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirodj mempertanyakan partisipasi media internasional dalam mengkampanyekan Islam di Indonesia yang damai. Ia mengkritik media internasional hanya menyiarkan Islam di Indonesia saat melakukan demonstrasi.

"Tiba-tiba apa yang kita lihat tanggal 4 Novemeber kemaren CNN (international), Al-Jazeera, yang diperlihatkan pas rusuhnya aja. Pas damainya nggak pernah disiarkan," ujar Said saat konferensi pers di kantor PBNU, jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Said berharap media internasional akomodatif terhadap upaya Islam Indonesia dalam menjaga perdamaian. Ia menekankan jangan sampai hanya karena disiarkan saat rusuh, kesan dunia terhadap Islam di Indonesia menjadi negatif.

"Saya sendiri mendapat SMS (pesan singkat melalui telepon) dari Turki. Pertanyaannya singkat, apakah Indonesia akan di Suriahkan?, itu SMS dari teman-teman waktu saya belajar (mondok) di timur tengah. Teman saya yang dari Turki Said Ibrahim Al-Bajuan," ungkapnya. 

Said menyampaikan PBNU berkomitmen untuk mengajarkan Islam yang damai. "Makanya dalam poin 5 (dalam pernyataan sikap PBNU terkait aksi demonstrasi di Indonesia), kita terus mengawal toleransi, kebhinekaan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gerakan terorisme global yang selalu mengancam ketenangan kita.

TERKINI
Staf PBB Meninggal, Israel Sebut Kendaraannya Diserang di Zona Pertempuran Aktif di Gaza Mahasiswa Harvard yang pro-Palestina Akhiri Perkemahan, Berjanji akan Lanjutkan Protes Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki Hadapi Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Upayakan Pembicaraan dan Kirim Polisi