Kamis, 17/11/2016 21:55 WIB
Rusia - Otoritas Komunikasi Rusia memerintahkan agar akses publik ke website LinkedIn segera ditutup, menyusul keputusan pengadilan setelah ditemukan sejumlah pelanggaran penyimpanan data pada jejaring media sosial tersebut.
LinkedIn (LNKD.N), yang memiliki kantor pusat di Amerika Serikat merupakan media sosial pertama yang diblokir oleh otoritas Rusia, setelah muncul ketetapan mengenai aturan perusahaan internet asing beroperasi di negeri federasi tersebut. Di Rusia, pengguna LinkedIn sudah mencapai 6 juta user.
Pihak Kremlin menyatakan bahwa keputusan ini sah, meskipun Presiden Vladimir Putin disebut tidak ikut campur dalam kasus ini.
“Ini merupakan langkah negara untuk memperketat kontrol atas internet,” ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Pasukan Ukraina di Dekat Chasiv Yar yang Terkepung Disebut Sangat Membutuhkan Amunisi
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Ukraina Mundur dari Tiga Desa di Timur, Zelenskiy Memohon Bantuan Senjata
Peraturan di Rusia mengharuskan situs web yang menyimpan data pribadi warganya, terkoneksi langsung di server Rusia. Inilah yang tidak dilakukan oleh pihak LinkedIn.
LinkedIn Amerika langsung bereaksi ketika pengguna di Rusia mulai mengeluhkan karena tidak dapat mengakses situs ini. Bahkan, managemen situs yang berorientasi bisnis ini telah mengajukan surat pertemuan dengan otoritas Rusia dalam waktu dekat.
“Pemblokiran LinkedIn telah menolak akses jutaan anggota yang kita miliki di Rusia dan perusahaan yang menggunakan LinkedIn untuk mengembangkan usaha mereka di sana,” terang salah satu managemen LinkedIn kepada Reuters.
Keyword : LinkedIn diblokir Rusia