Kematian Akibat Covid Meningkat di Iran

Jum'at, 20/08/2021 08:59 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Jumlah kematian Iran akibat COVID-19 melebihi 100.000 hari ini dengan 564 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir, ketika varian Delta yang sangat menular dari virus corona menyebar melalui negara yang paling parah dilanda Timur Tengah.

Dilansir Middleeast, Jumat (20/08)` Kementerian Kesehatan Iran, mengatakan jumlah total infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi telah mencapai 4.587.683 termasuk 31.266 kasus baru sejak kemarin.

"Jumlah total kematian akibat COVID-19 telah mencapai 100.255," bunyi laporan itu.

Sejak Senin, Iran telah memberlakukan pembatasan nasional yang lebih ketat untuk membendung gelombang kelima penyakit pernapasan, termasuk pembatasan perjalanan dan penutupan bisnis yang tidak penting.

Peningkatan pesat dalam kasus dan kematian COVID-19 dalam beberapa minggu terakhir telah memaksa penguasa Iran untuk mengizinkan impor vaksin yang dibuat oleh perusahaan AS dan Inggris, yang dilarang oleh otoritas tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Januari.

Pengguna media sosial di dalam dan di luar Iran menuduh lembaga ulama Republik Islam itu lambat dalam memvaksinasi orang – hanya sekitar lima juta dari 83 juta penduduk yang telah disuntik penuh.

Pihak berwenang Iran menyalahkan sanksi AS atas masalah dalam pengadaan vaksin asing dan keterlambatan pengiriman.

Makanan, obat-obatan, dan persediaan kemanusiaan lainnya dibebaskan dari sanksi AS yang diberlakukan kembali terhadap Teheran pada 2018 setelah Presiden Donald Trump meninggalkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati