Selasa, 17/08/2021 09:50 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Jelang Peringatan HUT Republik Indonesia ke-76, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, menegaskan kembali nilai historis dari jasa-jasa para ulama dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI.
Sebagaimana semangat Al-Qur’an yang menegaskan nilai penting sejarah bagi kemajuan peradaban, maka tidak dipungkiri bahwa slogan Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah) harus dibuktikan dengan tindakan nyata.
Di antaranya adalah merawat catatan emas sejarah para Ulama dan Umat Islam yang bersama para Pejuang dari berbagai kalangan dan latar belakang Agama/Organisasi memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Maka seharusnya kita juga Jas Hijau : Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama, Umaro dan Umat,” demikian disampaikan Hidayat dalam acara Doa Bersama untuk Keselamatan Negeri, menyongsong peringatan HUT Kemerdekaan RI. Acara tersebut diselenggarakan secara virtual oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Jakarta Pusat Minggu (15/8/2021).
Peta Jalan Pembudayaan Literasi Harus Menjadi Kepedulian Bersama
Rapat Pimpinan MPR, Ketua MPR Bahas Perubahan Tatib MPR Hingga Bentuk Hukum PPHN
Wujudkan Kebijakan Inklusif Gender untuk Dorong Pemberdayaan Perempuan di Sektor Ekonomi
Hidayat mengingatkan pentingnya menempatkan secara utuh catatan historis jasa Ulama, Umaro dan Umat Islam bagi kemerdekaan Indonesia.
“Para Ulama dan Santri dari beragam latar belakang Ormas, para Habaib dan para Santri, menjadi yang terdepan dalam menghadirkan dan mempertahankan kemerdekaan RI. Juga para Umaro ternyata totalitas memperjuangkan dan mempertahankan Republik Indonesia yang baru lahir,” ujar HNW, panggilan akrab Hidayat Nur Wahid.
HNW menegaskan bahwa persatuan yang dicontohkan para Ulama, Habaib dan Umara bersama pejuang-pejuang bangsa, merupakan pelajaran terpenting di masa kini.
“Semua catatan sejarah emas itu membuktikan bahwa para Umat Islam bersatu dalam rangka memenangkan perjuangan bersama pejuang-pejuang kebangsaan lainnya. Karenanya pelajaran tersebut menjadi semakin relevan bagi para Ulama dan Umat pada hari ini. Insya Allah sampai saat ini seluruh elemen Umat Islam bersatu-padu menentangnya. Semoga segala upaya-upaya distortif yang mengancam bangsa, dan memecah belah ini bisa gagal dengan bersatunya Umat Islam untuk menjaga dan merawat kemerdekaan Indonesia,” tegas HNW.
Selain itu, HNW juga menyampaikan pentingnya persatuan dalam merawat kemerdekaan Republik Indonesia. Terutama dengan cara melawan segala bentuk penjajahan.
“Kemerdekaan yang mahal harganya ini, penting untuk kita rawat dengan cara bersatu-padu melawan segala bentuk penjajahan gaya baru. Baik penjajahan sosial-budaya dengan serangan dekadensi moral melalui berbagai media. Penjajahan ekonomi dalam bentuk jeratan utang. Penjajahan dalam bentuk pandemi Covid-19. Termasuk juga penjajahan ideologi Komunisme yang berusaha dinormalisasi oleh sebagian kalangan. Tentunya kita juga berkewajiban melawan penjajahan Israel terhadap Palestina. Karena Palestina ialah negara sahabat yang sedari awal telah diperjuangkan hak-haknya oleh Presiden Sukarno. Dengan kita bersatu-padu melawan ancaman penjajahan, itu merupakan cara kita merawat dan mensyukuri kemerdekaan yang merupakan anugerah tak ternilai dari Allah SWT,” tutup HNW.
Keyword : Kinerja MPRHidayat Nur Wahid Ulama Sejarah Penjajah