Rabu, 11/08/2021 19:23 WIB
Algiers, Jurnas.com - Kebakaran hutan yang melanda kawasan hutan di Aljazair utara, menewaskan sedikitnya 65 orang. Bencana kebakaran paling merusak dalam sejarah negara itu terus meluas.
Dikutip dari Reuters pada Rabu (11/8), pemerintah mengerahkan tentara untuk membantu memadamkan api di wilayah pegunungan Kabylie. Diketahui 28 orang tewas adalah tentara, dengan 12 lainnya terluka parah dengan luka bakar.
Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune mengumumkan tiga hari berkabung nasional, atas korban tewas dan membekukan kegiatan negara yang tidak terkait dengan kebakaran.
Kebakaran hutan membakar sebagian besar Aljazair, Turki, dan Yunani selama seminggu terakhir. Pemantau atmosfer Uni Eropa mengatakan Mediterania telah menjadi titik kebakaran akibat cuaca yang semakin panas.
Hadapi Perubahan Cuaca dengan Mitigasi yang Tepat dan Sosialisasi Berkelanjutan
Chile Mulai Masa Berkabung Usai Kebakaran Hutan yang Tewaskan 112 Orang
Tingkatkan Kewaspadaan Masyarakat dalam Hadapi Potensi Bencana
Lusinan kebakaran terpisah juga berkobar di kawasan hutan di Aljazair utara sejak Senin dan Selasa kemarin. Menteri Dalam Negeri Kamel Beldjoud menuduh para pelaku pembakaran menyulut api, tanpa memberikan bukti apa pun.
Daerah yang paling parah terkena adalah Tizi Ouzou, distrik terbesar di wilayah Kabylie, di mana rumah-rumah terbakar dan penduduk mengungsi ke hotel, hostel, dan akomodasi universitas di kota-kota terdekat.
Pemerintah telah mengatakan akan memberikan kompensasi kepada mereka yang terkena dampak.
Keyword : Kebakaran Hutan Aljazair Bencana Alam Pemanasan Global