Senin, 09/08/2021 12:23 WIB
Athena, Jurnas.com - Kebakaran hutan disertai angin kencang yang melanda Pulau Evia, Yunani makin meluas. Kini sejumlah desa terancam karena api sudah mendekati pemukiman warga.
Dikutip dari BBC pada Senin (9/8), lebih dari 2.000 penduduk telah dievakuasi dari pulau itu, sebagian besar di antaranya menggunakan feri.
Sebagaimana diketahui, sejumlah kebakaran hutan melanda Yunani dalam beberapa hari terakhir, menyusul gelombang panas paling parah dalam 30 tahun hingga 45 derajat celsius.
Gelombang panas seperti ini disebut-sebut lebih mungkin dan lebih ekstrem, karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Cuaca panas dan kering berikutnya kemungkinan akan memicu kebakaran hutan.
Panitia Olimpiade Paris Terima Api di Athena Menjelang Estafet 68 Hari
Gus Halim: Aksi Tanggap Perubahan Iklim Harus Melibatkan Masyarakat Desa
Gus Halim: 5 dari 18 Tujuan SDGs Desa Berkaitan dengan Perubahan Iklim
Di Evia, dua titik api menghanguskan ribuan hektar lahan, bersama sejumlah rumah dan tempat usaha. Dalam gambar yang dirilis menunjukkan makin banyak warga dievakuasi, termasuk orang tua yang sedang dibawa ke feri.
Giannis Kontzias, walikota kotamadya Istiaia bagian utara Evia mengatakan, "Sudah terlambat, daerah itu telah dihancurkan." Dia meminta lebih banyak bantuan dari pesawat pengebom air dan helikopter.
Namun Kepala Perlindungan Sipil Nikos Hardalias mengatakan pesawat pengebom air menghadapi sejumlah kesulitan, termasuk jarak pandang yang buruk akibat kebakaran.
Sejumlah negara telah menanggapi permintaan bantuan Yunani termasuk Prancis, Jerman dan Inggris.
Keyword : Kebakaran Hutan Yunani Perubahan Iklim Pemanasan Global