Rabu, 28/07/2021 19:06 WIB
Teheran, Jurnas.com - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei menegaskan bahwa Teheran tidak akan pernah menuruti tuntutan apapun dari Amerika Serikat (AS), di tengah upaya pembicaraan untuk menghidupkan kesepakatan nuklir 2015.
Dikutip dari Reuters pada Rabu (28/7), Khamenei mengatakan Amerika Serikat gagal menjamin bahwa negara itu tidak akan pernah meninggalkan pakta itu lagi.
"Amerika bertindak benar-benar pengecut dan jahat," kata TV pemerintah mengutip Ayatollah Ali Khamenei.
"Mereka pernah melanggar kesepakatan nuklir tanpa biaya dengan keluar darinya. Sekarang mereka secara eksplisit mengatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan jaminan bahwa itu tidak akan terjadi lagi," sambung dia.
Hingga 7 Mei, Rp4,04 Triliun Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan Indonesia
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Sejak 9 April, Teheran dan enam kekuatan dunia telah melakukan pembicaraan untuk menghidupkan kembali pakta nuklir yang dibatalkan tiga tahun lalu oleh AS. Saat itu, Presiden Donald Trump berpendapat pakta itu menguntungkan Iran.
Putaran keenam pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington ditunda pada 20 Juni, dua hari setelah Ebrahim Raisi terpilih sebagai Presiden Iran. Pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi belum mengumumkan kapan putaran negosiasi berikutnya akan dilanjutkan.
Sebagaimana Khamenei, Raisi mendukung kebangkitan pakta nuklir tetapi para pejabat mengatakan bahwa pemerintahnya mungkin mengadopsi pendekatan "garis keras".