Senin, 26/07/2021 19:37 WIB
Moskow, Jurnas.com - Rusia menolak protes diplomatik Jepang, atas kunjungan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin ke salah satu pulau yang masih berstatus sengketa.
Dikutip dari Reuters pada Senin (26/7), Jepang memanggil duta besar Rusia terkait masalah ini. Dikatakan, pulau-pulau itu diklaim Tokyo sebagai Wilayah Utara, sementara Rusia menyebutnya Kepulauan Kuril.
Sengketa teritorial atas pulau-pulau itu terjadi ketika Uni Soviet saat itu merebutnya pada akhir Perang Dunia Kedua, dan mencegah kedua negara menandatangani perjanjian damai formal.
Mishustin mengatakan selama kunjungan itu bahwa Moskow berencana untuk mendirikan zona ekonomi khusus tanpa bea cukai, dan pengurangan pajak di daerah kepulauan tersebut.
Pasukan Ukraina di Dekat Chasiv Yar yang Terkepung Disebut Sangat Membutuhkan Amunisi
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Ukraina Mundur dari Tiga Desa di Timur, Zelenskiy Memohon Bantuan Senjata
Sebagai balasan atas keberatan Jepang, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil duta besar Jepang di Moskow untuk memprotes perilaku Tokyo.
"Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov menyampaikan protes keras kepada pihak Jepang sehubungan dengan langkah-langkah permusuhan yang diambil oleh pejabat Tokyo dalam beberapa hari terakhir," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kremlin mengatakan bahwa pihaknya menghargai dan ingin meningkatkan hubungan dengan Tokyo, tetapi tidak melihat ada yang salah dengan perjalanan Mishustin.
"Mengenai perjalanan perdana menteri ke pulau Iturup, dia mengunjungi provinsi-provinsi Rusia yang menurutnya cocok," kata juru bicara Presiden Vladimir Putin Dmitry Peskov kepada wartawan.
Peskov mengatakan Moskow akan terus bekerja dengan Tokyo untuk menyetujui perjanjian damai.
Keyword : Jepang Rusia Pulau Sengketa Mikhail Mishustin