Politik Memanas di Era Pandemi, Sahroni: Tolong Nuraninya Dipakai

Minggu, 25/07/2021 10:10 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Manuver politik yang dilakukan oleh sejumlah politisi dengan gerakkan ingin menjatuhkan Presiden Jokowi, seperti aksi “Jokowi end game” dinilai tidak etis ditengah seluruh elemen bangsa sedang memerangi pandemi Covid-19.

Penilaian itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, kepada wartawan, Jakarta, Minggu (25/7). Menurutnya, sangat tidak etis jika dalam kondisi pandemi yang sedang sulit ini, beberapa pihak justru mengambil momentum untuk kepentingan politik.

“Belakangan ini kita melihat banyak sekali akrobat yang dilancarkan banyak pihak, utamanya di politik. Saya pribadi melihatnya ini sangat tidak etis, karena kita sedang berjuang bersama menghadapi pandemi,” ujar Sahroni.

“Pandemi ini bencana kemanusiaan, harusnya kita saling bahu membahu memperbaiki keadaan, bukan malah menyerang lawan. Jadi tolong jangan manfaatkan pandemi jadi senjata politik. Tolong nuraninya dipakai,” tegas politikus NasDem asal Jakarta itu.

Lebih lanjut, Sahroni bilang bahwa jika tujuannya untuk mendapatkan dukungan dari rakyat, maka semua pihak cukup bekerja dengan baik dalam mengatasi pandemi, karena tentunya rakyat sudah bisa menilai sendiri.

“Perang politik tentu malah akan memecah fokus dalam membantu menyelesaikan masalah pandemi ini, rakyat yang sudah sengsara malah makin sengsara. Jadi untuk sekarang, sebaiknya sudahilah perang politik saling menyerang ini. Toh kalau politisi, pejabat, atau partainya pada kerja benar dan bantu rakyat, mereka lihat kok, dan tentunya akan jadi pertimbangan mereka juga untuk elektabilitas nantinya. Dengan kerja, bukan dengan pencitraan atau serang lawan,” sambungnya.

Sahroni menambahkan, dirinya juga akan berkomunikasi dengan kepolisian terkait kemungkinan dilarangnya segala aksi demonstrasi di masa pemberlakuan PPKM.

“Saya juga akan mengkomunikasikan kepada kepolisian agar mereka melarang segala bentuk demonstrasi apapun pandangannya selama masa PPKM ini. Orang Salat Iduladha saja nggak boleh, masa demo boleh?” demikian Sahroni.

TERKINI
Dinilai Perkuat Ekosistem, BUMN Pangan dan Pupuk Bakal Digabungkan Transformasi BUMN Butuhkan Waktu Hingga 15 Tahun Simpanan Uang di Bank diatas Rp5 Miliar Melesat Naik Harga Emas Antam Turun jadi Rp1.310.000 per Gram