Sabtu, 24/07/2021 08:25 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Jumlah tahanan Palestina yang melakukan mogok makan di penjara-penjara Israel naik menjadi tiga belas pada hari Kamis (23/07).
Dilansir Middleeast, Sabtu (24/07), para tahanan memprotes ditahan di bawah penahanan administratif tanpa tuduhan atau pengadilan.
Menurut Klub Tahanan Palestina, pelaku aksi mogok makan terbaru bertindak dalam solidaritas dengan delapan orang yang sudah menolak makanan. Perintah penahanan administratif dapat diperpanjang tanpa batas waktu.
Para pemogok makan baru bernama Alaa El-Din Khaled Ali dari Ramallah dan Ahmed Abdel-Rahman Abu Sale, Muhammad Khaled Abu Sale, Hussam Taysir Rabie dan Fadi Al-Amour, semuanya dari Hebron.
Aksi Mogok Makan, Ini Harapan PRT pada Pidato Kenegaraan Presiden Besok
Kondisi Kritis, Putra Khadafi Dilarikan ke Rumah Sakit
Mahasiswa Jateng Gelar Aksi Solidaritas Tuntut Amman Mineral Ditutup
PPC mengkonfirmasi bahwa tiga tahanan lain telah menangguhkan mogok makan mereka menyusul kesepakatan pihak berwenang bahwa batas penahanan mereka dan tanggal pembebasan mereka ditetapkan. Tahanan keempat mengakhiri mogok makan ketika kesehatannya memburuk.
Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan mengatakan bahwa Muayyad Al-Khatib, 21, dari Betlehem telah "mengalami penurunan berat badan yang parah dan pendarahan perut, dan mulai muntah darah.
Organisasi itu menambahkan bahwa mereka menganggap pihak berwenang Israel bertanggung jawab penuh atas kondisi dan hidup para tahanan.
Israel menahan sekitar 4.850 tahanan Palestina, termasuk 41 wanita dan 225 anak-anak. Ada 540 tahanan administratif di penjaranya.
Keyword : Mogok Makan Penjara Israel Tahanan Palestina