China Beberkan Rencana Industri Keamanan Siber Bernilai US$38,6 M

Senin, 12/07/2021 13:35 WIB

Beijing, Jurnas.com - Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China membeberkan rancangan rencana aksi tiga tahun, terkait pengembangan industri keamanan siber.

Dikutip dari Reuters pada Senin (12/7), sektor ini diperkirakan bakal bernilai lebih dari 250 miliar yuan (US$38,6 miliar) pada tahun 2023.

Rancangan tersebut muncul di saat otoritas China sedang meningkatkan upaya merancang peraturan untuk mengatur penyimpanan data, transfer data, dan privasi data pribadi dengan lebih baik.

Selama akhir pekan, Administrasi Cyberspace China mengusulkan rancangan aturan yang menyerukan semua perusahaan teknologi kaya data dengan lebih dari 1 juta pengguna, untuk menjalani tinjauan keamanan sebelum mendaftar di luar negeri.

Peraturan itu muncul usai penyelidikan terhadap raksasa ojek online China, Didi Chuxing, karena diduga melanggar undang-undang privasi data.

Pada 5 Juli lalu, Cyberspace Administration of China (CAC) China menyebut Didi Chuxing mengumpulkan data pribadi pengguna secara ilegal.

Didi menanggapi hal tersebut dengan berhenti mendaftarkan pengguna baru, dan akan menghapus aplikasinya dari toko aplikasi. Didi Chuxing juga berjanji membuat perubahan untuk mematuhi aturan dan melindungi hak pengguna.

TERKINI
Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic Tiffany Haddish Kesengsem dengan Keseksian Henry Cavill