Saudi Sebut Nuklir Iran Ancaman bagi Keamanan Regional

Jum'at, 09/07/2021 16:17 WIB

Riyadh, Jurnas.com - Arab Saudi prihatin dengan meningkatnya aktivitas nuklir Iran, yang dianggap mengancam keamanan regional. Pernyataan ini disampaikan pejabat anonim dari Kementerian Luar Negeri Saudi, pasca Teheran memulai proses produksi logam uranium yang diperkaya.

Sebagaimana diketahui, badan pengawas nuklir PBB menyebut Iran telah memulai proses pengayaan, sebuah langkah yang dapat membantunya mengembangkan senjata nuklir.

Namun Iran membantah tudingan itu. Teheran beralasan pengayaan itu bertujuan mengembangkan bahan bakar untuk reaktor riset, bukan untuk memproduksi senjata nuklir.

"Riyadh sangat prihatin dengan peningkatan laju kegiatan nuklir Iran dan pengembangan kemampuan yang tidak konsisten dengan tujuan damai," kata pejabat anonim itu kepada Reuters pada Jumat (9/7).

Dikatakan, langkah Iran memproduksi uranium yang diperkaya hingga 60 persen kemurnian fisil dan logam uranium hingga 20 persen meningkatkan ancaman terhadap keamanan regional dan non-proliferasi senjata.

"Mereka menghambat upaya untuk mengamankan kesepakatan nuklir komprehensif yang menjamin keamanan dan stabilitas global dan regional," ujar pejabat itu.

Uranium yang diperkaya hingga 20 persen dapat digunakan dalam reaktor penelitian. Tetapi Prancis, Inggris dan Jerman, yang tergabung dalam kesepakatan 2015, mengatakan bahwa produksi logam uranium Iran tidak memiliki kredibilitas sipil tetapi berpotensi memiliki implikasi militer yang serius.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya