Sabtu, 12/06/2021 08:21 WIB
Washington, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyuarakan harapannya, Joe Biden mengurangi sikap impulsif daripada pendahulunya Donald Trump menjelang pertemuan puncak pertamanya dengan pemimpin baru Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Putin menggambarkan Biden sebagai pria karir yang menghabiskan hidupnya dalam politik setelah Trump yang berwarna-warni.
"Ini adalah harapan besar saya bahwa, ya, ada beberapa keuntungan, beberapa kerugian, tetapi tidak akan ada gerakan berbasis impuls atas nama presiden AS yang sedang menjabat," katanya pada Jumat (11/6), menurut terjemahan oleh NBC News.
Biden berencana menyampaikan berbagai keluhan AS, termasuk atas dugaan campur tangan dan peretasan pemilu Rusia, dalam pertemuan puncak dengan Putin pada hari Rabu di Jenewa pada akhir perjalanan luar negeri pertama presiden baru itu.
Pasukan Ukraina di Dekat Chasiv Yar yang Terkepung Disebut Sangat Membutuhkan Amunisi
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Ukraina Mundur dari Tiga Desa di Timur, Zelenskiy Memohon Bantuan Senjata
Putin secara terbuka mengakui bahwa dalam pemungutan suara tahun 2016 dia mendukung Trump, yang telah menyuarakan kekaguman terhadap pemimpin Rusia dan terkenal pada pertemuan puncak pertama mereka tampaknya menerima penolakannya atas campur tangan pemilihan.
Biden mengatakan tidak memiliki ilusi tentang Putin dan menggambarkannya sebagai pembunuh sehubungan dengan serangkaian kematian profil tinggi termasuk kritikus Kremlim Boris Nemtsov.
Ditanya apakah dia "seorang pembunuh", Putin mengatakan istilah itu adalah bagian dari "perilaku macho" yang umum di Hollywood.
"Wacana seperti itu adalah bagian dari budaya politik AS yang dianggap normal. Omong-omong, tidak di sini, tidak dianggap normal di sini," katanya. (AFP)