Israel Tutup Situs Arkeologi Palestina di Nablus

Sabtu, 05/06/2021 08:01 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Pasukan Israel secara paksa menutup situs arkeologi Palestina di kota Nablus, Sebastia pada Jumat (04/06) waktu setempat.

Walikota Sebastia, Mohammad Azem, mengatakan bahwa pasukan militer Israel yang cukup besar telah menyerbu kota, melanjutkan penutupan situs, dan mencegah warga Palestina mengaksesnya, untuk memastikan perlindungan puluhan pemukim yang memaksa masuk ke situs tersebut.

Azem menunjukkan bahwa pemukim ilegal baru-baru ini mengumumkan program untuk menyerbu kota dalam beberapa hari mendatang.

"Mereka (pasukan Israel) memaksa untuk mewujudkan ambisi pembangunan pemukiman mereka di daerah tersebut," kata Azem dilansir Middleeast, Sabtu (05/06).

Sebastia adalah kota kecil bersejarah yang terletak di sebuah bukit 11 kilometer di barat laut Nablus, 3.000 warga Palestina mendiami daerah tersebut. 

Daerah tersebut telah diidentifikasi sebagai ibu kota kerajaan utara selama Zaman Besi II di Palestina dan pusat kota besar selama periode Helenistik dan Romawi, menurut UNESCO.

Serangan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina adalah hal biasa, terutama oleh sayap kanan ekstrem. Mereka jarang dimintai pertanggungjawaban oleh otoritas pendudukan. 

Memang, dalam banyak kasus, para pemukim yang melecehkan dan menyerang warga Palestina didampingi dan dilindungi oleh tentara Israel.

Pemukim Israel baru-baru ini mengintensifkan kehadiran mereka di situs arkeologi Palestina ketika tentara menutup daerah itu untuk penduduk Palestina.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati