Rabu, 26/05/2021 22:08 WIB
Kuala Lumpur, Jurnas.com - Kementerian Keuangan Malaysia mencopot Kepala Infrastuktur, Tajuddin Abdul Rahman, menyusul komentarnya terkait kecelakaan kereta api yang menyebabkan 200 orang terluka.
Sebagaimana diketahui, pada Senin (24/5) lalu 47 penumpang terluka parah dan 166 lainnya luka ringan ketika dua kereta metro bertabrakan langsung di terowongan bawah tanah dekat pusat ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur.
Dalam konferensi pers pasca kejadian Tajuddin Abdul Rahman berkelakar saat menjawab pertanyaan dari salah seorang awak media, mengenai situasi di terowongan tersebut.
"Biasa, hanya dua mobil yang bersama. Mereka saling berciuman," kata Tajuddin sambil tertawa dikutip dari Reuters pada Rabu (26/5).
Efek Boikot Produk Israel, KFC Malaysia Tutup Gerainya untuk Sementara
Penyelundupan Sabu dari Malaysia ke Aceh Timur Digagalkan Bareskrim Polri
Malaysia Minta Pencarian MH370 Harus Dilanjutkan
Tak lama kemudian, pengguna media sosial Malaysia mengecam komentar Tajuddin. Dia dinilai tidak sensitif. Karenanya, ribuan warganet menandatangani petisi online yang meminta dia agar dipecat.
Dalam surat tertanggal Rabu (26/5) yang beredar di media sosial, Menteri Keuangan Tengku Zafrul Abdul Aziz menegaskan bahwa Tajuddin akan dihentikan secara efektif dalam waktu dekat. Namun surat itu tidak menjelaskan alasannya.
Salah seorang juru bicara kementerian mengkonfirmasi kepada media bahwa surat itu asli. Tajuddin tidak menanggapi panggilan dari Reuters untuk meminta komentar.
Tajuddin yang juga berstatus sebagai anggota parlemen pemerintah, diangkat menjadi Ketua Infrastruktur pada Mei tahun lalu.
Pihak berwenang berjanji untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap tabrakan kereta, kecelakaan besar pertama dalam 23 tahun sistem metro beroperasi.