Rabu, 26/05/2021 12:59 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penyediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi keniscayaan di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung serta ancaman krisis pangan.
Untuk itu, Syahrul menekankan pentingnya diversifikasi pangan dengan mengoptimalkan potensi dan keragaman sumber daya pangan lokal sebagai salah satu strategi ketahanan pangan di tengah pandemi.
"Jadi pangan itu tidak harus beras, kita melakukan juga upaya diversifikasi pangan. Beberapa pangan lokal kita intervensi seperti singkong, talas, dan umbi-umbian lainnya," kata Syahrul di Jakarta baru-baru ini.
Strategi ini, kata Syahrul, harus simultan dengan upaya mengoptimalisasikan lahan pertanian yang ada agar produktivitasnya menjadi lebih maksimal, termasuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan bagi keluarga.
KPK Berpeluang Tetapkan Keluarga SYL Tersangka TPPU
Saksi Ungkap Acara Ulang Tahun Cucu SYL Dirembes ke Kementan
Hakim Heran BAP Saksi Kasus SYL Bocor ke Pejabat Kementan
Seiring dengan merebaknya pandemi di awal 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) gencar melakukan upaya diversifikasi pangan dengan berfokus pada pangan lokal sumber karbohidrat non beras.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, upaya diversifikasi pangan ini menyasar pada enam komoditas pangan sumber karbohidrat, yaitu singkong, jagung, talas, sagu, pisang, dan kentang.
Berbagai upaya dalam gerakan diverisifkasi pangan ini dilakukan mulai dari meningkatkan produktivitas pangan lokal sesuai potensi dan sumber daya setempat, meningkatkan aksesbilitas pangan lokal dengan melakukan pendampingan UMKM pangan lokal, memperluas skala usaha dan kemitraaan UMKM pangan lokal, serta melakukan edukasi dan promosi pangan lokal.
Selain diversifikasi pangan, kata Syahrul, berbagai strategi lain yang dilakukan seperti menguatkan aksesibilitas pangan melalui pemerataan distribusi pangan antarwilayah, mengembangkan smart farming, dan meningkatkan ekspor produk pertanian.
"Tidak hanya itu, kita juga mendekatkan daerah surplus ke daerah defisit, dan ini kita terus jaga agar stabilitas pasokan merata dan menjangkau seluruh daerah, hasilnya bisa kita liat, ramadan dan idul fitri ini aman dan terkendali," ujarnya.