Kamis, 20/05/2021 15:35 WIB
Jakarta, Jurnas.com – Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara peresmian patung Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta, Kamis, (20/5).
Puan berharap keberadaan patung Sang Proklamator itu menambah inspirasi mengenai pengabdian untuk bangsa dan negara.
“Semoga para calon pemimpin yang digembleng di Lemhannas mengingat pengabdian Bung Karno untuk Indonesia saat melihat patungnya, dan menginspirasi untuk meneruskan perjuangan serta pengabdian pada bangsa dan negara,” kata Puan.
Patung Bung Karno itu diresmikan oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri. Puan turut mendampingi Megawati bersama Gubernur Lemhannas Agus Widjojo, Wakil Gubernur Lemhannas Wieko Syofyan, Sestama Lemhannas Purwadi Arianto, dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Datangi WHO, Fraksi PKS Perjuangkan Solidaritas Kemanusiaan untuk Palestina
DPR Tegaskan Revisi UU Kementerian Diperlukan untuk Ikuti Perkembangan Zaman
Anggota DPR Apresiasi Upaya Polri Buru Produsen, Bandar dan Pengedar Narkoba
Peresmian patung bertepatan dengan HUT ke-56 Lemhannas dan Hari Kebangkitan Nasional. Adapun patung tersebut dibuat oleh Dunadi, seniman dari Yogyakarta, yang mengacu pada patung Bung Karno di Museum Blitar.
Ukuran patung Bung Karno yang hari ini diresmikan di Gedung Lemhannas mencapai 4 meter, berbahan logam campuran, berwarna perunggu kimia bakar, dan memiliki berat kurang lebih 2 ton.
Patung tersebut menunjukkan ikon bahwa Lemhannas merupakan lembaga pendidikan bagi para pemimpin sehingga diwujudkan dalam bentuk Bung Karno sedang duduk membaca buku.
“Dari kegemaran membaca buku, lahirlah pemikiran dan gagasan-gagasan besar Bung Karno yang masih relevan hingga saat ini, di antaranya tentang pendirian Lemhannas dan pentingnya pemahaman geopolitik Indonesia,” ungkap Puan.
“Saya berharap Lemhannas dapat berkontribusi positif, bekerja kolektif, merumuskan jalan untuk Indonesia raya yang sepenuhnya berdaulat, mampu meletakkan dasar-dasar pertahanan dan keamanan sesuai dengan geopolitik dan kultur Indonesia,” pungkas cucu Bung Karno tersebut.