Washington Tetap Berkomitmen Pada Aliansi AS - Filipina

Kamis, 03/11/2016 15:32 WIB

Washington - Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, pada Selasa (2/11) mengatakan bahwa ia tak akan memberikan komentar soal penjualan senjata. Namun, ia menekankan bahwa AS tetap berkomitmen untuk aliansi AS - Filipina adalah persoalan yang penting.

"Departemen ini dibatasi di bawah peraturan federal dari statemen status persetujuan lisensi ekspor komersial penjualan pertahanan komersial yang diusulkan," jelas Kirby dalam konferensi pers, seperti dikutip dari aljazeera.

Seperti diketahui oleh publik secara luas, bahwa sejak menjadi presiden Filipina pada bulan Juni lalu, hubungan antara Rodrigo Duterte dengan pemerintah AS menjadi tidak nyaman, juga dengan Presiden Barack Obama. Duterte, berkali-kali telah menyatakan niatnya untuk memperkuat hubungan Filipina dengan Cina dan Rusia. Saat itu Duterte juga mengevaluasi kembali kebijakan luar negeri Filipina yang telah lama bersandar pada Washington.

"Aku tahu kita juga akan tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan anggota Kongres untuk memberikan bantuan keamanan kepada sekutu dan mitra kami di seluruh dunia, termasuk Filipina," lanjut Kirby.

Namun penjelasan Kirby sedikit cukup berbeda dengan komentar-komentar Duterte, yang bagi sementara pengamat mengatakan strategi Duterte untuk menekan AS. Statemen Duterte berdampak pada Obama sendiri, sehingga Obama membatalkan pertemuan pertamanya dengan Duterte yang direncanakan di sela-sela pertemuan puncak Asia di Laos. Penyebabnya adalah saat Duterte, pemimpin Filipina itu, berseru dengan kata-kata "bajingan" dalam sebuah pidatonya, yang ditujukan kepada pemimpin AS.[]

TERKINI
KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 miliar Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi