Selasa, 20/04/2021 20:03 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Negara-negara Asia Tenggara (Asean) akan membahas krisis Myanmar dalam pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jakarta pada Sabtu (24/4) akhir pekan nanti.
Namun Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha dipastikan tidak akan hadir dalam KTT kali ini. Thailand nantinya akan diwakili oleh Wakil Perdana Menteri Don Pramudwinai, yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri.
"Beberapa negara lain juga akan mengirim menteri luar negeri mereka," kata Prayuth pada Selasa (20/4) dikutip dari Reuters.
Akhir pekan lalu, salah seorang pejabat Thailand mengatakan bahwa kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing akan pergi ke Jakarta, meskipun pemerintah Myanmar belum berkomentar.
Eksodus ke Thailand Berlanjut setelah Jatuhnya Kota Perbatasan Utama Myanmar
Kejutan Tak Terduga untuk Trainee Indonesia di CHUANG ASIA THAILAND
Tangis Caith Atas Tersingkirnya Devi di Chuang Asia Thailand
Kendati demikian hal ini tampaknya tidak mungkin, sebab dalam masa pemerintahan militer sebelumnya, Myanmar biasanya diwakili oleh perdana menteri atau menteri luar negeri dalam pertemuan regional.
Sebagaimana diketahui, Asean yang beranggotakan 10 negara berupaya menemukan cara untuk membantu Myanmar keluar dari kekacauan berdarah, yang terjadi setelah militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi, pada 1 Februari silam.
Tetapi ada pandangan yang berbeda di antara anggota ASEAN tentang bagaimana menanggapi kekuatan tentara terhadap warga sipil. Sementara itu kebijakan konsensus dan non-campur tangan kelompok dalam urusan satu sama lain, telah membatasi kemampuan Asean untuk bertindak.
Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura terus meningkatkan tekanan terhadap junta militer. Sedangkan Thailand, tetangga Myanmar, sangat prihatin atas peningkatan pertumpahan darah, tetapi hubungan militer yang erat dan ketakutan akan banjir pengungsi menyebabkan Bangkok tak melangkah lebih jauh.
Brunei, ketua blok Asean saat ini, mengatakan setelah pertemuan para menteri luar negeri pada Maret lalu, ASEAN menyatakan keprihatinannya tentang situasi di Myanmar dan menyerukan "semua pihak untuk menahan diri agar tidak memicu kekerasan lebih lanjut".
Keyword : KTT Asean Konflik Myanmar Thailand