Selasa, 20/04/2021 16:12 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Bakal Calon (Balon) Walikota Tanjungbalai Erwin Syahfutra Siregar mengapresiasi langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas Walikota Tanjungbalai HM Syahrial dan ruangan Sekda.
Meski dianggap telat, Erwin menyampaikan, pihaknya telah melaporkan dugaan jual beli jabatan serta sejumlah kasus dugaan korupsi lainnya ke KPK sejak Februari 2019 yang lalu.
"Saya tetap apresiasi lah, walaupun terlambat sekali. Terlambat karena sejak bulan Februari 2019 yang lalu kami telah melaporkan ke KPK terkait dugaan Jual beli jabatan, dan kasus kasus lain termasuk alkes dan Infrastuktur, nah baru sekarang digleledah," kata Erwin di Jakarta, Selasa (20/4).
Erwin mempertanyakan aparat penegak hukum setempat yang tidak mencium adanya dugaan tindak kejahatan korupsi di Tanjungbalai.
Penangkapan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Kemungkinan Dilakukan Klan Saingannya
Kata Eks Presiden La Liga usai Rumahnya Digerebek Polisi
Calon Doktor Hukum, Sahroni Ingin Meminimalisasi Kerugian Negara dari Kasus Korupsi
"Sebenarnya jika kejaksaan sadar, ini adalah pukulan telak bagi kejaksaan Tanjungbalai, masa KPK yang di Jakarta bisa turun melakukan penggeledahan, sementara kejaksaan Tanjungbalai seakan tidak mengetahui kasus ini, pertanyaannya kemana saja mereka," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, rumah dinas HM Syahrial digeledah oleh petugas KPK. Dalam penggeledahan tersebut dijaga ketat oleh aparat keamanan dari Polres Tanjung Balai.
HM Syahrial dikabarkan kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh petugas KPK. Adapun kasus yang menjerat HM Syahrial diduga terkait jual beli jabatan untuk menjadi pejabat eselon di Pemko Tanjungbalai.
Dari informasi yang diperoleh, Wali Kota HM Syahrial terkena OTT KPK sekira pukul 05.00 WIB. Belum ada informasi resmi mengenai penangkapan tersebut. Namun rumah Wali Kota tertutup rapat pada Selasa pagi.
Keyword : Kasus Korupsi Walikota Tanjungbalai HM Syahrial