Presiden Jokowi Minta Hapus Biaya Administrasi Tabungan

Senin, 31/10/2016 13:26 WIB

Jakarta - Presiden Joko Widodo menyarankan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengambil tindakan serius terkait keluhan pungutan biaya administrasi bank kepada masyarakat yang baru memiliki rekening tabungan.

Seharusnya, kata Presiden Jokowi,  biaya administrasi tidak perlu dikenakan bagi nasabah yang baru mulai memiliki tabungan, terutama nasabah dengan jumlah saldo rekening kecil. "Saya titip seluruh pimpinan bank, keluhan masalah biaya tabungan. Kadang-kadang tabungan kita kecil, tidak pernah diisi lagi, tahu-tahu tabungan habis karena tergerus fee perbankan," sindir Jokowi saat meresmikan kampanye Hari Menabung Nasional, Senin (31/10).

Keseriusan soal biaya tabungan itu, kata  Jokowi,  jika memang bersungguh-sungguh memiliki target memperbanyak jumlah masyarakat yang memiliki rekening bank. Pasalnya, belakangan ia baru mengetahui adanya masyarakat yang masih menyimpan uangnya di bawah bantal.

"Kedua, saya titip setelah kita lakukan tax amnesty ternyata masih banyak masyarakat kita yang menyimpan uangnya dibawah bantal, bawah kasur. Saya mendapat informasi yang menyimpan Rp 1 triliun ada. Saya tidak tahu kasurnya sebesar apa. Ini perlu digerakan agar semua masuk tabungan, masuk perbankan," ujarnya.

TERKINI
BPOM Pastikan AstraZeneca Tidak Lagi Dipergunakan di Indonesia Dinilai Perkuat Ekosistem, BUMN Pangan dan Pupuk Bakal Digabungkan Kuartal I, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen Legislator Sebut Pergantian Pertalite dengan Bio Ethanol Harus Dibahas DPR