Kamis, 15/04/2021 10:41 WIB
Berlin, Jurnas.com - Gelandang Borussia Dortmund Emre Can sangat marah atas hukuman penalti, setelah dirinya dinyatakan melakukan handball dalam putaran kedua perempat final Liga Champions pada Kamis (15/4) dini hari atas Manchester City.
Menurut dia, keputusan wasit memberikan hukuman penalti mengubah jalannya pertandingan, dan merugikan timnya yang pada akhirnya gagal lolos ke semifinal setelah bermain imbang 1-1.
Dalam laga itu, Dortmund sempat memimpin di awal pertandingan melalui tendangan fantastis Jude Bellingham pada menit ke-15.
Tapi Riyad Mahrez menyamakan kedudukan dari titik penalti usai turun minum, setelah Can dinilai melakukan handball di kotak penalti. Phil Foden mencetak gol untuk membuat skor agregat menjadi 4-2.
Serem! Ini Penampakan Kaki Valverde sebelum Lawan Liverpool
Courtois, Pahlawan Kemenangan Madrid di Anfield
Tak Dipakai Sarri, Emre Can Pilih Gabung Dortmund
"Secara keseluruhan, tidak apa-apa. Pada akhirnya, itu juga tidak membantu kami. Permainan jelas berubah setelah bermain imbang 1-1," kata mantan pemain Liverpool dan Juventus itu kepada Sky Germany.
"Saya menyentuh bola pertama dengan kepala saya dan kemudian entah bagaimana mengenai tangan saya. Peraturan mengatakan itu bukan handball," sambung dia.
"Menerima penalti melawan kami, kalah dalam pertandingan meninggalkan rasa pahit. Sebuah gol dicuri dari kami di leg pertama. Itu menyakitkan."
Rekan setim Can di Dortmund, Marco Reus, juga tidak yakin dengan keputusan wasit Carlos del Cerro Grande.
"Dari sudut pandang saya, itu adalah handball. Tapi saya juga baru saja diberitahu bahwa bola itu memantul dari kepala Emre ke tangannya. Menurut aturan FIFA, maka itu bukan penalti," ucap Reus.
"Jika terjadi seperti itu di sisi lain, kami akan memprotes dengan keras juga, Anda harus jujur. Anda harus jujur mengakui bahwa City lebih baik dan lebih pintar hari ini," imbuh dia.
"Anda harus mengakui itu tanpa rasa iri. Namun, jika kami tidak kebobolan, mungkin kami bisa membuatnya tetap terbuka. Kemudian kami mungkin mendapatkan situasi serangan balik yang lebih baik, sayangnya kami tidak berhasil," lanjut dia.