Senin, 29/03/2021 17:12 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan mengatakan bahwa di tengah beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia, peristiwa rasisme tidak sekuat yang terjadi di negara-negara lain, sepeti di Amerika Serikat (AS).
Menurut dia, sikap rasisme dapat terjadi sama seperti di AS, bila masyarakat Indonesia tidak memiliki landasan berkehidupan berbangsa dan bernegara, seperti yang termaktub dalam Empat Pilar MPR RI.
Sehingga, masih kata Syarief, dengan keberagaman kebudayaan yang ada di Indonesia dapat menjadi contoh bagi setiap negara-negara lain.
"Kita harus bangga, kita memiliki Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan di atas segalanya itu Indonesia memiliki UUD 1945 yang betul-betul keberpihakan equality bagi semua warga negara (Indonesia)," kata Syarief dalam acara diskusi bertajuk `Menyoal Rasisme Anti Asia di AS, Bagaimana Nasib WNI Kita?, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (29/3).
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo Gibran yang Beredar Tidak Benar
Ukraina Mundur dari Tiga Desa di Timur, Zelenskiy Memohon Bantuan Senjata
Diwarnai Bentrokan dengan Pendukung Israel, Unjuk Rasa pro-Palestina Tidak Mereda di AS
Sehingga, sambung dia, setiap peristiwa yang terjadi di luar negeri hanya menjadi salah satu contoh, bahwa Indonesia memiliki demokrasi yang jauh lebih bagus.
"Di sisi lain kejadian-kejadian yang terjadi di luar negeri menjadi salah satu contoh, bahwa sebenarnya Indonesia jauh lebih bagus," demikian anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.
Dua warga negara Indonesia (WNI) di Philadelphia, Amerika Serikat (AS) dikabarkan menjadi korban pengeroyokan oleh lima orang tak dikenal. Diperkirakan pengeroyokan itu dimotivasi oleh motif rasisme anti-Asia yang saat ini memang berkembang di negara adidaya itu.
Hal ini diketahui dari sebuah rilis yang dikeluarkan oleh komunitas masyarakat Indonesia di Philadelpia. Mereka menuturkan bahwa dua WNI telah dikeroyok di sebuah stasiun saat sedang menunggu keberangkatan kereta pada Minggu (21/3) malam waktu setempat.