Tren Live Streaming Dalam Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia

Selasa, 23/03/2021 16:01 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Jejak kehadiran layanan aplikasi berbasis video streaming semakin riuh sejak tahun 2016 dengan semakin meluasnya penggunaan jaringan 4G di Indonesia. Konten video pun kini tidak menjadi sarana hiburan semata. Keterbatasan pergerakan akibat pandemi yang mendorong konsumen beradaptasi dan mengandalkan konten video digital untuk mengambil keputusan pembelian yang efisien kian menjadikan live streaming sebagai faktor penting di ekosistem ekonomi digital Indonesia.

Berdasarkan data dari We Are Social yang dirilis Februari 2021 dan mengungkap perilaku online masyarakat Indonesia, 98,5% pengguna internet banyak menonton video di internet. Sebanyak 86,2% pengguna internet juga menggunakan aplikasi mobile untuk hiburan dan video, menunjukkan bagaimana konten video dan hiburan banyak dicari pengguna internet di Indonesia sehingga memberikan ruang yang besar untuk konten video bertumbuh.

Tren video live streaming, baik dalam format panjang maupun yang hanya berdurasi belasan detik, telah menjadi industri tersendiri. Keberadaan video live streaming membuka cakrawala para seller dan pemilik brand akan potensi kekuatan konten visual untuk berinteraksi langsung, berkomunikasi dan berbagi pesan dengan konsumen secara virtual, yang pada akhirnya bisa mendorong penjualan.

Lazada merupakan platform eCommerce pertama yang memperkenalkan live streaming ke pasar Asia Tenggara dan sejak itu terus menyambut perkembangan tren live streaming melalui penyelenggaraan Lazada Super Party pada Maret 2019, dimana untuk pertama kalinya acara konser musik selebriti kelas dunia tidak hanya ditayangkan di stasiun televisi di negara tempat Lazada beroperasi, namun juga melalui streaming di aplikasi Lazada.

Penggabungan pengalaman hiburan dan belanja pada konser ini menandai era baru shoppertainment Lazada di Asia Tenggara. Strategi shoppertainment Lazada meningkatkan keseluruhan pengalaman belanja untuk konsumen, sekaligus menciptakan kesempatan untuk brand dan seller berinovasi dan menjadi kreatif dalam berinteraksi dengan konsumen, dengan cara mulai dari talk show, gaming competition, hingga ajang pencarian atlet e-sport, yang semuanya bisa dinikmati konsumen sembari bersantai di rumah.

Sambutan atas tren live streaming juga terlihat dari pertumbuhan fitur interaktif online LazLive di Lazada. Data Lazada menunjukkan sebanyak total 27 juta penonton di Asia Tenggara mengakses LazLive hanya di bulan April 2020, dengan total penjualan meroket 45% di bulan tersebut meskipun di tengah lockdown. Jumlah penonton Indonesia di LazLive pun mengalami peningkatan 25% di bulan Mei 2020 dibandingkan bulan sebelumnya.

Platform live streaming seperti LazLive menjadi contoh platform penting yang bisa dimanfaatkan semua pemangku kepentingan dalam ekosistem eCommerce untuk pengalaman interaksi penjual atau brand dengan konsumen yang bermutu, mulai dari sekedar berbincang mengenai tren terkini, membahas topik seputar keunggulan sebuah produk, hingga memberikan edukasi dan solusi atas kebutuhan konsumen.

Tidak hanya itu, kapabilitas teknologi dalam fitur live streaming, seperti teknologi kecerdasan buatan yang digunakan Lazada dalam LazLive misalnya, juga mampu merancang momentum yang bisa menyatukan konten, produk yang tengah diulas, serta pangsa konsumen yang tepat, sehingga semakin menyempurnakan jajaran rekomendasi produk dan pada akhirnya mendorong transaksi penjualan. Keunggulan ini yang seyogyanya bisa dimanfaatkan oleh para penjual dan brand untuk meraup keuntungan meski interaksi hanya terjadi secara digital.

Sunny’s Market, toko online yang menjual produk kecantikan Korea di platform Lazada Indonesia misalnya, memanfaatkan live streaming mengedukasi konsumen atas produk kecantikan. Dengan pemahamannya akan keinginan masyarakat mengikuti tren produk kecantikan Korea, rekomendasi Sunny dalam setiap aksi live streaming di LazLive menjadi kurasi penting yang diterima dan diikuti penonton Indonesia. Alhasil, hanya dalam waktu sebulan sejak bergabung di LazLive, Sunny berhasil memecahkan rekor dengan penonton live stream terbanyak di Lazada sekaligus menjadikan toko online-nya sebagai toko dengan pertumbuhan tercepat di sepanjang sejarah Lazada. Melalui live streaming, Sunny menjangkau lebih dari 650 juta konsumen di Asia Tenggara.

Meski demikian, menghadirkan pengalaman shoppertainment secara mulus dan interaktif tentu tidaklah mudah. Lazada memanfaatkan infrastruktur teknologi jaringan Alibaba yang canggih untuk memaksimalkan pengalaman konsumen dalam live streaming, yang telah meredefinisikan arti pengalaman berbelanja online. Terlebih dengan adanya fitur ‘See-Now-Buy-Now’ (Lihat-Sekarang-Beli-Sekarang) yang juga ditawarkan di LazLive dan bisa dimanfaatkan penjual seperti Sunny’s Market.

Melalui fitur ‘See-Now-Buy-Now’, bila tertarik pada produk yang ditawarkan dalam tayangan streaming di LazLive, konsumen cukup men-tap gambar yang ada di layar aplikasi Lazada dan akan langsung diarahkan ke laman toko yang menjual produk tersebut. Fitur ‘See-Now-Buy-Now’ sendiri menjadi andalan Lazada dalam setiap gelaran besar, termasuk di antaranya saat kerja sama strategis dalam Jakarta Fashion Week, Brightspot maupun berbagai gala show saat kampanye besar Lazada. LazLive menerapkan sistem inklusif (closed loop) dalam fitur tersebut yang memungkinkan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen serta mendorong terjadinya transaksi. Keberhasilan ‘See-Now-Buy-Now’ menjadi wujud nyata kemutakhiran ekosistem Lazada dalam memadukan pengalaman belanja dengan hiburan sehingga konsumen dapat menonton, bermain, dan terhibur dari mana pun konsumen berada.

Menariknya lagi, kehadiran fitur live streaming tidak hanya menjadi sebuah solusi kunci penghubung para penjual dan pemilik brand semata, namun juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Mereka yang memiliki keahlian ataupun sekedar keberanian untuk berbicara di depan kamera dapat mengembangkan talentanya dengan menjadi bintang utama dalam live streaming.

Di Lazada, program Laztalent, yang diperkenalkan pertama kali pada Mei 2020, dikembangkan untuk membuka kesempatan bagi siapapun dengan latar belakang apapun, untuk memaksimalkan potensi dan kemampuan mereka dalam berinteraksi dan membawa topik selayaknya figur publik. Cukup dengan ponsel di tangan, mereka sudah bisa membantu mempromosikan produk yang dijual di platform Lazada dengan melakukan live streaming. Para talenta ini akan mendapatkan insentif ketika membawakan acara di LazLive. Beberapa talenta di Lazada mengakui bagaimana ekonomi mereka terbantu dengan bergabung di Laztalent, menunjukkan besarnya potensi industri live streaming juga sebagai mata pencaharian masyarakat.

Dengan prediksi potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang ditopang eCommerce akan mencapai angka USD 124 miliar pada tahun 2025, sudah saatnya para pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, operator telekomunikasi, pengembang infrastruktur, hingga penggerak eCommerce menegaskan dukungan segera untuk mengakselerasi tren industri agar memiliki peran dan makna yang semakin nyata bagi masyarakat. Tidak hanya menggenjot denyut perekonomian, namun juga memberikan alternatif penghidupan bagi masyarakat.

Sebagai pionir dalam teknologi shoppertainment, Lazada berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menghadirkan pengalaman belanja online yang unik dan bernilai. Kami mengajak semua pemangku kepentingan di dalam ekosistem eCommerce untuk bersama berinovasi dan mengembangkan live streaming sebagai frontier terbaru dalam mendorong roda perekonoman digital nasional. Kami juga mengundang para penjual dan pemilik brand, konsumen, serta masyarakat pada umumnya di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi live streaming ini untuk bertumbuh bersama dan menapaki potensi tak terbatas dari teknologi masa depan ini, sekarang juga.

Monika Rudijono

Chief Marketing Officer, Lazada Indonesia

 

TERKINI
Sindir JD Vance soal Kewarasan, Jennifer Aniston Bangga Pilih Kamala Harris untuk Pilpres AS Batal Menikah, Hubungan Channing Tatum dan Zoe Kravitz Semakin Jauh dan Renggang Tak Jadi Menikah, Channing Tatum dan Zoe Kravitz Batalkan Pertunangan setelah 3 Tahun Bersama Heidi Klum Takut Membayangkan Kostum Halloween Epiknya tak Sempurna