Senin, 22/03/2021 22:14 WIB
Brussels, Jurnas.com - Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap dua warga Rusia, yang sebelumnya dituduh menganiaya kaum gay dan lesbian di wilayah Chechnya.
Ini merupakan tanggapan paling keras blok tersebut terhadap serangan terhadap warga Rusia karena seksualitas mereka.
Otoritas Rusia menyangkal apa yang disampaikan kelompok hak asasi manusia, media, dan pembuat film sebagai upaya genosida. Namun lusinan kaum LGBT+ ditangkap dan disiksa sejak 2017.
Uni Eropa memasukkan Aiub Vakhaevich Kataev ke dalam daftar hitam, seorang pejabat senior di Kementerian Dalam Negeri Rusia di Chechnya, dan Abuzaid Dzhandarovich Vismuradov, wakil perdana menteri wilayah Chechnya dan komandan unit keamanan khusus yang menurut Uni Eropa bertanggung jawab atas penganiayaan. Vismuradov sudah berada di bawah sanksi AS.
Rusia Masukkan Presiden Zelenskiy dari Ukraina Dalam Daftar Orang yang Dicari
Rusia akan Praktikkan Skenario Senjata Nuklir Taktis dalam Latihan Militernya
Rusia Klaim Usir Tentara Ukraina dari Wilayah Seluas 547 Kilometer Persegi Tahun Ini
"Penindasan ditujukan terhadap lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks, mereka yang dianggap sebagai anggota kelompok LGBTI," demikian pernyataan Uni Eropa dikutip dari Reuters pada Senin (22/3).
Uni Eropa mengatakan para gay dan lesbian secara keliru dituduh sebagai penentang Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya dengan penduduk mayoritas Muslim dan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kadyrov juga berada di bawah sanksi AS atas pelanggaran hak asasi, yang dia bantah. Juru bicaranya mengatakan tidak mungkin ada serangan terhadap pria gay karena tidak kaum gay di Chechnya.