Rabu, 10/03/2021 23:08 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti kemajuan teknologi Jepang. Salah satunya, teknologi mobil terbang yang akan dihadirkan Negeri Matahari Terbit.
LaNyalla berharap, hal itu ikut menjadi inspirasi untuk mendukung kemajuan teknologi di Indonesia.
"Mobil terbang ini diciptakan untuk mengurangi kemacetan, efisiensi logistik dan transportasi antar pulau kecil. Realisasi ini mengingatkan kita pada film-film fiksi anime Jepang," jelas LaNyalla, Rabu (10/3).
Mobil terbang yang digagas Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, menggunakan teknologi seperti drone. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan standar keselamatan, serta sistem registrasi pesawat menuju aplikasi praktis pesawat generasi mendatang.
Tingkatkan Kualitas SDM sektor UMKM untuk Jawab Tantangan Zaman
Kasus Pelecehan Perempuan di Jepang Tinggi, Militer Kekurangan Jumlah Pasukan
Orasi Ilmiah Wisuda UT Medan, Bamsoet Ajak Generasi Muda Kuasai Perkembangan Teknologi Digital
Mobil terbang layaknya drone ini ditargetkan diproduksi dan mulai digunakan pada tahun 2023.
Senator asal Jawa Timur ini mengatakan Indonesia harus juga mengembangkan teknologi.
"Indonesia pun harus mulai mengembangkan industri berbasis teknologi yang siap dipasarkan," jelasnya.
LaNyalla mencontohkan industri perkapalan yang disiapkan dalam roadmap. Industri ini diharapkan mampu membuat inovasi-inovasi yang dibutuhkan oleh negara-negara tujuan
"Terkait industri, kita memiliki universitas-universitas sains dan teknologi, baik negeri maupun swasta. Untuk itu, kita menyarankan kepada pemerintah untuk mencoba menjajaki hasil riset yang dilakukan para doktor- doktor teknologi kita, untuk masuk pada rencana strategis perindustrian nasional," ujarnya.
Ditegaskannya, Indonesia memerlukan pemikiran-pemikiran, karya, riset dan pengetahuan untuk menuju inovasi-inovasi industri masa depan.
"Kita harus terbuka dengan berbagai potensi ilmu pengetahuan anak-anak bangsa. Karena dengan cara itu, kita bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, termasuk dalam urusan teknologi," katanya.