Perempuan Milenial Ungkap Keterikatan Agama dan Peningkatan Etos Kerja

Rabu, 10/03/2021 13:45 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Pengusaha Perempuan Milenial, Maria Monica Leoningrum menyampaikan pandangan dan buah pemikirannya yang konstruktif tentang agama dan peningkatan etos kerja.

Leony mengatakan, peningkatan etos kerja merupakan sebuah kewajiban bagi setiap insan untuk meraih peningkatan ekonomi dan kesejahteraan.

Namun demikian, jelas Leony, bekerja tidak hanya sekedar dapat dimaknai untuk memenuhi harta tapi juga mendapatkan keberkahan dari Tuhan. Menjaga kekompakan antar karyawan juga menjadi bagian dari peningkatan etos kerja untuk mencapai keberkahan tersebut.

"Kita harus melihat agama itu sebagai suatu jalan untuk menyatukan," Leony di sela-sela Silaturahmi dan Ceramah Rohani Imam Besar di Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali, bertajuk "Agama Dan Peningkatan Etos Kerja," di Tower 88 Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021).

Wanita berparas ayu itu menilai ada hubungannya erat agama dengan peningkatan etos kerja. Agama itu menjadi suatu norma untuk manusia menjalankan kehidupannya sesuai ajaran Tuhan masing-masing. Begitu juga di dalam perusahaan. Kita tahu kalau norma atau ketentuan itu ada.

"Jadi bagaimana cara menghubungkan agama bisa meningkatkan etos kerja dari karyawan kita untuk mencapai keberkahan," papar Leony yang merupakan Direktur Artharia Karya Oranye (AKO) PTE. LTD.

Menurutnya, pimpinan perusahaan ini meminta semua karyawannya meningkatkan etos kerja yang merupakan ajaran agama. Karyawan perusahaan yang bergerak di bidang Minyak dan Gas ini memiliki latarbelakang yang berbeda-beda. Namun, semua karyawan harus diberlakukan sama.

"Yang paling penting tidak pernah saya melihat karyawan berdasarkan agamanya, suku dan etnis, dan gendernya. Semuanya sama," tukas Leony.

Lulusan Prasetiya Mulya Business School ini mengatakan untuk mengembangkan sebuah perusahaan, semua karyawan harus menjadikan agama sebagai spirit menjaga persatuan dan kekompakan dalam bekerja. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan keberkahan itu sendiri.

"Sangat bagus sekali kalau agama untuk menyatukan. Itu yang kita harapkan untuk karyawan-karyawan di sini. Jadi jangan ada kolompok-kolompok yang membuat kelompok terpisah terutama berhubungan dengan agama," tukas perempuan 30 tahun ini.

Lebih lanjut, Leony mengaku kerap meminta karyawannya menggelar doa bersama sebelum memulai bekerja. Doa yang dipanjatkan ini dengan harapan agar seluruh pimpinan dan karyawannya di perusahaan ini diberikan keselamatan dan keberkahan.

"Kita memang suka berkumpul misalnya setiap hari Senin untuk melakukan doa bersama karyawan perusahaan ini. Kan yang PT Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ) anak perusahaan dari AKO, bergerak di bidang minyak. Jadi sangat mengutamakan keselamatan, sebelum memulai pekerjaan doa keselamatan sangat kita utamakan. Itu sebelum pandemi ini. Tapi setelah pandemi ini kita mengatur jadwal WFH atau WFO satu minggu-satu minggu. Tetap kita terus mengatur mengenai doa bersama," paparnya.

Ia berharap dengan adanya agama sebagai jalan peningkatan etos kerja ini perusahaannya tidak hanya berkembang, baik di dalam maupun luar negeri, tapi juga lebih memperhatikan kesejahteraan karyawannya.

Dengan demikian, bukan hanya pemiliknya saja yang berkah tapi juga seluruh karyawan. Apabila perusahaan ini berkembang memiliki banyak lini di bisnis lain, Karyawan pun ikut merasakan kesejahteraan. Di dalam hubungannya agama, karyawan, apapun agamanya, pasti ikut mendoakan perusahaan tersebut.

Sementara itu, Imam Shamsi Ali mengatakan bahwa etos kerja akan terbangun dari keragaman dan kesepahaman dalam dunia global yang penuh kompetisi ini. Menurutnya, yang diperlukan saat ini adalah ketauladanan dalam titik-titik kebaikan dalam setiap kemunitas.

Shamsi juga menghimbau setiap komunitas terus belajar membangun kesepahamam dan tak perlu kaget ketika berhadapan dengan perbedaan, termasuk perbedaan keyakinan dan beribadah. Dia juga mendorong setiap kemunitas membangun dan mempertamukan cinta kasih yang diajarkan dalam agama Kristen dan rahmat dalam agama Islam.

Apabila cinta kasih dan kasih sayang dipertemukan, ungkap Shamsi, maka kerjasama dengan baik, beyond dari pada patnership akan terjadi apresiasi. Sedangkan aparesiasi ini artinya menyadari bahwa setiap komunitas itu ada kekurangan dan kelebihan.

"Maka dalam dunia global ini kita tidak bisa lagi mengindari bahwa hanya satu di depan kita. Membangun kerja sama dan menghargaai perbedaan yang ada dengan cinta kasih dan kasih sayang yang kita miliki. Etos kerja akan terbangun dari sana," tegas Shamsi Ali.

TERKINI
KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu KPU Siap Hadapi 297 Perkara PHPU Pileg 2024 Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini