Kementan Imbau Petani Jaga Lahan Pertanian tetap Produktif

Sabtu, 06/03/2021 21:14 WIB

Purwakarta, Jurnas.com - Pemerintah saat ini sedang giat membangun sektor pertanian dengan mengembangkan pola food estate. Pembangunan yang dilakukan juga berdampak pada peningkatan pendapatan petani.

Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) meminta petani untuk menjaga lahan agar tetap produktif. Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah saat ini sedang membangun food estate di sejumlah wilayah.

"Dengan mengedepankan konsep kawasan pertanian terpadu, pemerintah terus mengembangakan pertanian. Kita berharap petani mendukung upaya ini dengan menjaga lahan produktif," katanya.

Untuk mengubah perilaku petani, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan penyuluh menjadi andalan.

“Penyuluh harus dapat mengambil hati petani, agar mau bersama-sama memajukan pertanian, SDM merupakan faktor terbesar untuk meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Dedi.

Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi menyerukan kepada petani agar tidak menjual sawahnya hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. "Uang cepat habisnya. Berapapun jumlahnya. Tapi tanah tidak akan ada habisnya. Untuk itu kalau punya sawah jangan dijual," ujar Dedi, Sabtu (6/3).

Di hadapan petani dan penyuluh peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Petani dan Penyuluh, Dedi menyampaikan salah satu penyebab lahan sawah dijual dan beralih fungsi ke non pertanian adalah berubahnya mindset petani.

Bimtek kerjasama antara kementan dan komisi IV DPR diadakan di wilayah koordinasi Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor di Purwakarta Jawa Barat,

Perubahan mindset ini membuat petani yang biasanya hidup tentram dan damai kini lebih banyak pusing dikarenakan banyak hutang. Konsumerisme telah membuat petani kehilangan pendaringan (tempat beras). Padahal ini merupakan awal dari ketahanan pangan keluarga.

Dengan menerapkan pola pertanian berbasis budaya dan lingkungan petani di desa tak perlu bingung dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi karena semua tersedia baik itu beras maupun lauk pauknya.

“Menanam padi sambil memelihara ayam, domba/kambing, ikan ini pola pertanian berbasis budaya dan lingkungan," ujarnya.

Petani dikatakan Dedi adalah yang paling kuat menghadapi Pandemi.Sebagai upaya untuk memfasilitasi pembangunan pertanian di perdesaan, Kementerian Pertanian memiliki sejumlah program yang bisa disinergikan dengan kegiatan pembangunan desa, salah satunya food estate.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya