JAPI: Kerumunan Massa Presiden Jokowi di NTT Tak Mungkin Spontanitas

Selasa, 02/03/2021 20:05 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Jaringan Pemuda Indonesia (JAPI) menilai kerumunan massa yang terjadi saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak mungkin spontanitas belaka.

Ketua JAPI Iradat Ismail mengatakan, sistem protokoler kenegaraan pastilah melekat pada Presiden sebagai Kepala Negara, sehingga kerumunan tak bisa sembarangan terjadi, terlebih di masa pandemi Covid-19.

"Kegiatan presiden tidak mungkin spontinas. Apalagi sekelas kepala negara, tentu ada protokoler kenegaraan nomor satu yang memang harus diterapkan. Ada SOP kalau itu," kata Iradat Ismail di Jakarta, Selasa (2/3/2021).

"Semua pasti diatur dan dijalankan dengan rapih dan clean. Kalau hanya acara peresmian bisa dilakukan virtual," ungkap Mantan Ketua PII Maluku Utara ini.

Iradat mengaku miris karena kerumunan di NTT seolah biasa-biasa saja. "Padahal kalau kubu lawan pemerintah yang berkerumun pasti dilakukan tindakan hukum tapi kalau kubu pemerintah pasti tidak dinyatakan bersalah oleh hukum dengan alasan berbagai macam," tegasnya.

Bagi Iradat, pemerintah gagal menangani Covid-19, karena pandemi yang sudah setahun masih meluas menyebar di Indonesia.

Bahkan kasus positif Covid-19 mingguan di Indonesia juga terus bertambah, bukan malah menurun. Bahkan Indonesia menempati nomor satu di Asia Tenggara dan menduduki posisi sembilan di dunia.

"Selama setahun kebijakan selalu berubah-ubah dari PSBB, PSBB mikro, PPKM serta PPKM mikro dan sempat diakui Presiden kebijakan PPKM tidak efektif sehingga terlihat kebijakan tanpa kajian serius," tandasnya.

Iradat yang juga salah satu pendiri Forum Alumni PII menyebut sejak awal pemerintah tidak cepat menangani pandemi Covid-19, mulai pemakaian masker hingga solusi vaksinasi. Ditambah bantuan sosial untuk warga terdampak pandemi dikorupsi sehingga membuat masyarakat dirugikan.

Ia juga mempertanyakan kesungguhan pemerintah dalam menerapkan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan). "Kebijakan itu malah dilanggar sendiri oleh pemerintah kok," tukas Iradat Ismail.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati