Sabtu, 27/02/2021 17:09 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggunakan GeNose sebagai alat deteksi Covid-19 berbasis hembusan nafas di Bandara Indonesia disambut baik kalangan dewan.
Menurut anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo, apresiasi diberikan karena GeNose merupakan karya anak bangsa.
"Tentu kita sambut baik, kita apresiasi rencana bandara di Indonesia menggunakan GeNose sebagai alat pendekteksi Covid-19. Apalagi alat ini merupakan produk ciptaan anak bangsa sendiri," kata dia dalam perbincangan, Sabtu (27/2).
Rahmad menjelaskan, GeNose membuktikan bahwa efektifitas alat tersebut dalam melakukan skrining Covid, tidak kalah dengan buatan bangsa lain.
Peringati May Day, Anggota DPR Minta Penguasa Jangan Hanya Berdiri Di Sisi Pengusaha
DPR Sebut Kenaikan BI-Rate Langkah Baik Waspadai Pelemahan Rupiah
DPR Minta Pemerintah Tak Terburu-buru Ekspor Listrik ke Singapura
"Kita mengetahui jika efektifitas GeNose sudah sangat bagus dan ini membuktikan alat buatan anak bangsa tak kalah dengan punya asing. Apalagi seharusnya Indonesia bangga untuk menggunakan alat buatan anak bangsanya sendiri," kata politikus PDIP ini.
Sementara untuk harga penggunaan GeNose di Bandara, Rahmad meminta agar sama dengan harga di stasiun. Pasalnya biaya produksi, efektivitas dan efisien dari GeNose yang berada di stasiun maupun bandara tidak berbeda.
"Gak alasan untuk harga berbeda. Kalau memang harga di stasiun terjangkau ya di bandara juga harus sama," tukasnya.
Diketahui, Kementerian Perhubungan menyebut tes GeNose di bandara akan dilaksanakan pada 1 April 2021.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, tes GeNose di bandara akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari bandara kecil, medium, dan besar.
Sementara terkait harga tes GeNose di bandara, Novie pun belum dapat memastikan pada saat ini, karena sedang dibahas semua pemangku kepentingan.