Pengakuan Jujur Ahok yang Sering Dibela Megawati

Jum'at, 12/02/2021 15:45 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BPT) alias Ahok menyampaikan testimoni di perayaan Imlek 2021 yang digelar DPP PDI Perjuangan (PDIP) dengan tema Imlekan Bareng Banteng, Jumat (12/2/2021).

Sebagai warga keturunan Tionghoa yang aktif terjun ke politik, Ahok mengaku banyak mengenyam lika-liku perjuangan yang ternyata ada sosok Megawati Soekarnoputri dibelakangnya.

Ia pun secara khusus berterimakasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang konsisten memperjuangkan kesamaan hak setiap anak bangsa menjadi apapun di negeri ini.

"PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis, dan juga memperjuangkan kepentingan anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan. Nah saya sendiri bukan hanya ngomong tapi ngalamin," kata Ahok.

Ia pun berkisah, ketika Pilgub DKI Jakarta 2012, banyak wacana yang mengayakan bahwa sebenarnya Joko Widodo (Jokowi) bukan hendak dipasangkan dengan Ahok sebagai calon wakil. Bahkan ia saat itu dianggap akan menurunkan nilai elektabilitas seorang Jokowi.

"Karena saya keturunan Tionghoa, agama saya juga yang minoritas. Tapi Ibu Mega kan memutuskan tidak, Ibu Mega cari orang yang bisa kerja," kata Ahok.

Sama halnya ketika pada pilgub Jakarta berikutnya, Ahok mengaku banyak yang berusaha memaksanya mundur dari pencalonan. Supaya tidak menganggu "keharmonisan".

"Tapi Ibu Mega mengatakan saya memilih Ahok untuk maju karena dia bisa kerja dan terbukti. Dan itu yang dilakukan oleh Ibu, dan bukti konkrit Ibu Mega seorang negarawan. Jadi PDI Perjuangan adalah tempat kita bisa bernaung untuk bisa berjuang bersama-sama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," bebernya.

Ahok yang kini telah menjadi kader PDIP merasa partai ini adalah sahabat yang lebih dari saudara dalam memperjuangkan ideologi Pancasila. Bukan soal jabatan politik, tapi murni memperjuangkan cita-cita Indonesia seperti disampaikan Bung Karno ketika memproklamasikan NKRI.

"(Bahwa) Kita harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jabatan enggak penting. Buat apa jadi ketua kalau tidak bisa memperjuangkan, mewujudkan ini semua? Itu yang saya pilih dan saya putuskan itu," kata Ahok.

TERKINI
Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online