Senin, 01/02/2021 12:34 WIB
Washington, Jurnas.com - Mantan penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner dan wakilnya, Avi Berkowitz, pada Minggu (31/1) dinominasikan untuk menerima Nobel Perdamaian atas peran mereka dalam menegosiasikan normalisasi hubungan Israel dan negeri Arab.
Disadur dari Reuters, orang yang menominasikan pasangan mantan deputi untuk Presiden Donald Trump adalah pengacara Amerika Alan Dershowitz, yang memenuhi syarat untuk melakukannya dalam kapasitasnya sebagai profesor emeritus di Harvard Law School.
Kushner, yang merupakan menantu Trump, dan Berkowitz, yang merupakan utusan Timur Tengah, adalah tokoh kunci dalam merundingkan kesepakatan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko.
Kesepakatan itu diumumkan dalam rentang empat bulan antara pertengahan Agustus dan pertengahan Desember dan merupakan terobosan diplomatik paling signifikan di Timur Tengah dalam 25 tahun ketika kawasan itu bersiap untuk konfrontasi berkepanjangan dengan Iran.
AS dan Arab Saudi Hampir Capai Kesepakatan Mengenai Pakta Keamanan
Revitalisasi Otorias Palestina oleh Negara Arab Jadi Peluang Normalisasi Hubungan Israel
Negara Arab Didesak unuk Berperan Mengelola Gaza setelah Perang Usai
Kushner mengatakan dalam sebuah pernyataan mengatakan merasa terhormat dinominasikan untuk hadiah tersebut, yang akan diberikan pada bulan Oktober.
Pemerintahan Presiden Joe Biden diperkirakan akan meninjau semua kesepakatan keamanan nasional yang dicapai selama pemerintahan Trump, termasuk paket senjata untuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Ada beberapa keluhan dari anggota parlemen tentang kesepakatan Maroko karena untuk membuat Maroko menyetujuinya, Amerika Serikat mengakui kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan.
Trump meninggalkan jabatannya pada 20 Januari di bawah awan kontroversi, yang berpotensi memengaruhi apakah pasangan pembantunya akan dianugerahi Nobel.