YouTube Hapus Tujuh Akun Berafiliasi dengan Houthi

Selasa, 26/01/2021 16:48 WIB

Jakarta, Jurnas.com - YouTube secara permanen menghapus tujuh saluran yang berafiliasi dengan Houthi, menyusul penetapan gerakan Houthi Yaman sebagai organisasi teroris asing oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Dilansir Middleeast, Selasa (26/01), keputusan AS sejak itu dikritik oleh berbagai organisasi non-pemerintah dan beberapa pejabat senior AS karena menghalangi upaya bantuan internasional dan merusak prospek untuk pembicaraan damai. 

Pemerintahan Presiden Joe Biden saat ini sedang mempertimbangkan keputusan itu lantaran meningkatnya seruan untuk mencabutnya.

Sementara YouTube, yang telah dimiliki oleh Google sejak 2006, menghapus saluran, termasuk Al-Masirah Mubasher, Military Media, AnsarAllah Group, dan Zamel AnsarAllah dan mengumumkan bahwa saluran tersebut telah "dihapus secara permanen setelah meninjau kontennya" yang dianggap "mengandung pelanggaran berat ".

Mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan awal bulan ini bahwa penetapan itu dimaksudkan untuk meminta pertanggungjawaban gerakan Houthi atas tindakan terorisnya, termasuk serangan lintas batas yang mengancam populasi sipil, infrastruktur dan pengiriman komersial.

Saluran YouTube sering digunakan untuk tujuan propaganda yang mencakup rekaman keterlibatan militer dan serangan terhadap pasukan Saudi di seberang perbatasan, khususnya operasi "pembebasan" di provinsi Najran, yang secara historis merupakan bagian dari Yaman.

TERKINI
Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Komisi IV: Taman Nasional Komodo Harus Dijaga Kelestariannya Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari