Sabtu, 16/01/2021 17:12 WIB
Mamuju, Jurnas.com - Sejumlah harga kebutuhan pokok langsung melejit dua hingga tiga kali lipat pasca gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,2 yang terjadi di Majene dan juga berdampak ke Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Seorang pengasuh pondok pesantren Raudhatut Thalibin Tohri di Mamuju, Jamal mengatakan kepada Jurnas.com saat dihubungi bahwa harga bahan pokok melejit dua hingga tiga kali lipat.
"Sekarang kodong daerah Tappalang belum ada bantuan sama sekali, bahan pokok mahalnya bukan main, bensin dan lain-lain semua naik dua hingga tiga kali lipat," katanya melalui WhatsApp, Sabtu (16/1).
Menurut keterangan Jamal, harga eceran bensin premium yang biasanya Rp 9.000 hingga 10.000 per liter kini harganya Rp 20.000-Rp 30.000 per liter. "Iya, itu yang eceran, kalau di Pertamina kurang tahu," jelasnya.
Legislator Ingatkan Pemerintah, Harga Bahan Pokok Harus Terjangkau Jelang Puasa
Pembekalan MELATI AMIN, Anies Ingatkan Ibu-ibu Soal Stabilitas Harga Bahan Pokok
Empat Konsensus Kebangsaan Perekat untuk Wujudkan Resiliensi Bangsa
Jamal mengatakan, harga kebutuhan bahan pokok serba melejit karena sejumlah pemilik toko terpaksa harus menutup warung miliknya untuk mengungsi, mengantisipasi gempa susulan dan potensi tsunami.
Sementara itu, gempa telah membuat akses darat menuju lokasi bencana di Mamuju, Sulawesi Barat terputus Sejumlah titik terjadi longsor. Kondisi itu menyulitkan proses distribusi bantuan logistik dari wilayah sekitar.