Rabu, 13/01/2021 17:22 WIB
Dubai, Jurnas.com - Perdana Menteri Kuwait Sabah Al-Khalid Al-Sabah menyampaikan pengunduran diri kabinetnya kepada Emir Sheikh Nawaf Al-Ahmed Al-Sabah pada Rabu (13/1).
Para menteri pemerintahan Kuwait mengajukan pengunduran diri secara massal kepada Perdana Menteri Sheikh Sabah Al-Khalid Al-Sabah pada Selasa (12/1) kemarin, menurut keterangan kantor komunikasi pemerintah (CGC).
"Sheikh Sabah menerima Menteri Pertahanan Sheikh Hamad Jaber Al-Sabah dan menteri pemerintah lainnya di Istana Seif, di mana dia menyerahkan pengunduran diri semua anggota pemerintah, menempatkan mereka sesuai keinginannya," kata pernyataan itu dikutip dari Arab News.
Dikatakan bahwa pengunduran diri itu dilakukan menyusul buruknya hubungan antara pemerintah dan perlemen, yang kerap kali menghambat upaya reformasi dan investasi. Langkah ini juga ditempuh demi kepentingan nasional.
Indonesia Business Meeting 2023, Pertemukan Pengguna dengan P3MI di Kuwait
Temui Dubes RI untuk Kuwait, Menaker Bahas Perluasan Kesempatan Kerja dan Permenaker 4/2023
Alasan Ini Kuwait Larang Pemutaran Film Barbie di Bioskop
Bulan lalu, Emir Sheikh Nawaf Al-Ahmed Al-Sabah menyerukan penyusunan program reformasi yang komprehensif, dalam rangka mengatasi masalah negara serta pembangunan berkelanjutan.
Dia mengatakan bahwa keberhasilan program reformasi membutuhkan kerja sama yang baik antara parlemen dan pemerintah, guna menghindari perpecahan.
"Negara kita menghadapi masalah serius dan tantangan besar yang menuntut penyusunan program reformasi yang komprehensif," ujar Emir Al-Sabah dikutip dari Anadolu Agency pada 16 Desember 2020.