Jum'at, 08/01/2021 07:30 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Sebuah kota di Korea Selatan menawarkan hibah hampir $ 100.000 (Rp1,3 Miliar) untuk pasangan yang memiliki setidaknya tiga anak.
Dilansir UPI, Jumat (08/01), jaringan Korea Selatan KNN melaporkan bahwa kota Changwon, ibu kota Provinsi Gyeongsang Selatan, sedang memerangi masalah penurunan populasi dengan insentif keuangan.
Kebijakan baru memberikan pinjaman sebesar 100 juta won Korea Selatan, atau sekitar $ 92.000, kepada semua pasangan menikah yang tinggal di kota.
Jika pasangan tersebut melahirkan satu anak, bunga pinjaman akan dibebaskan. Untuk dua anak, 30% dari pokok pinjaman akan diampuni. Jika keluarga memiliki tiga anak, seluruh pinjaman diampuni atau menjadi hibah.
BKSAP DPR Minta Korsel Permudah Pembuatan Visa bagi Masyarakat Indonesia
Oposisi Korea Selatan Bersiap Raih Kemenangan Besar dalam Pemilihan Legislatif
Sekretaris Jenderal MPR Menerima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korea Selatan
Kim Jong-pil, seorang perwakilan dari departemen perencanaan Changwon, mengatakan kebijakan itu datang pada saat pernikahan yang lebih inovatif dan insentif melahirkan dibutuhkan di kota itu, sebuah pernyataan yang mencerminkan kekhawatiran serupa tentang penurunan angka kelahiran di seluruh negeri.
Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan mengatakan negara itu mencatat lebih banyak kematian daripada kelahiran pada tahun 2020. Tahun lalu ada 275.815 kelahiran dan 307.764 kematian, pertama kalinya Korea Selatan mencapai tingkat kematian lebih tinggi ketimbang kelahiran.
Di Changwon, pejabat khawatir populasinya bisa turun di bawah 1 juta. Pemerintah daerah juga menyatakan rencananya untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan dengan menarik perusahaan, dan mensubsidi perumahan bagi pekerja dan mahasiswa.
Tujuannya adalah untuk menciptakan 20.000 pekerjaan pada tahun 2025.
Jam kerja yang panjang dan kurangnya kesempatan kerja dalam masyarakat kompetitif Korea Selatan disebut-sebut sebagai penyebab ekonomi bagi tingkat kelahiran yang relatif rendah dan semakin rendahnya tingkat pernikahan di antara warga Korea Selatan berusia 20-an, 30-an dan 40-an.