Hubungan Indonesia-Malaysia Rusak Akibat Parodi Lagu Indonesia Raya

Senin, 28/12/2020 18:06 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Video parodi lagu Indonesia Raya yang diduga dilakukan oleh warga Malaysia harus ditindak tegas oleh pemerintah.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Rizki Aulia Rahman Natakusuma menegaskan, aksi tersebut telah merusak hubungan harmonis antara Indonesia dengan Malaysia

"Aksi tidak terpuji seperti ini sungguh telah merusak hubungan harmonis Indonesia-Malaysia. Kami meminta seluruh pihak keamanan terkait untuk mencari pelaku dan memberikan keadilan yang setimpal untuknya," kata Rizki dalam keterangannya, Senin (28/12).

Dia meminta masyarakat Indonesia tidak terpancing emosi. Masyarakat juga jangan membalas penghinaan itu agar hubungan Indonesia-Malaysia tidak semakin pelik.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak terpancing dan tidak melakukan aksi penghinaan apa pun kepada jiran kita agar permasalahan ini tidak bertambah pelik," ujarnya.

Rizki meminta pemerintah Indonesia harus lebih tegas menjaga martabat negara. Dalam hal ini, dia meminta perwakilan Indonesia di Malaysia untuk mengawasi kasus yang tengah diinvestigasi aparat keamanan setempat.

"Pemerintah Indonesia harus bisa bersifat lebih tegas dalam menjaga marwah dan martabat negara. Dalam hal ini, kami meminta Perwakilan Indonesia di Malaysia harus melakukan pendekatan yang intensif kepada pihak berwenang di sana untuk melakukan investigasi tuntas sampai pelaku ditangkap dan mendapatkan konsekuensi hukum yang setimpal," katanya.

"Harus ada advokasi hukum yang dilakukan agar masyarakat mendapat kejelasan siapa yang melakukan pelecehan tersebut," sambung Rizki.

Lebih jauh, Pemerintah Malaysia jelas Rizki juga harus menyampaikan permohonan maaf. "Dan kalau sampai terbukti bahwa warga negara Malaysia lah yang jelas menjadi pelakunya, sepatutnya permohonan maaf dari pemerintah Malaysia bisa kita dapatkan, agar dapat menjaga hubungan harmonis antara kedua negara," tandas Rizki.

TERKINI
Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Komisi IV: Taman Nasional Komodo Harus Dijaga Kelestariannya