Respons Warga Usai Putra Mahkota Mohammed bin Salman Terima Vaksin

Senin, 28/12/2020 08:37 WIB

Jeddah, Jurnas.com - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman tampaknya telah memicu lonjakan jumlah orang yang mendaftar untuk vaksin virus corona (COVID-19) setelah menerima suntikan pada Jumat (25/12).

Dilansir dari Arab News, sekitar 500.000 orang telah mendaftar untuk vaksin tersebut pada Kamis lalu setelah peluncuran rencana inokulasi nasional dari Kementerian Kesehatan.

Tetapi setelah putra mahkota difoto satu hari kemudian menerima vaksin, jumlah pencari vaksinasi melonjak lima kali lipat dalam satu jam, menurut Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah.

Tingkat vaksinasi juga diyakini telah melonjak hingga 10.000 yang sudah diinokulasi.

Sementara itu, jumlah kasus COVID-19 aktif di Kerajaan terus menurun. Kerajaan sendiri belum mencatat satu kasus pun dari varian COVID-19, yang pertama kali muncul di Inggris itu.

Namun, asisten wakil menteri bidang pengobatan pencegahan, Abdullah Asiri mendesak warga Arab Saudi agar berhati-hati, memperingatkan bahwa virus tetap menjadi ancaman nyata.

"Yang kami tahu pasti adalah bahwa mutasi ini tidak akan mengubah perilaku virus atau kemampuannya untuk menginfeksi orang, sehingga menimbulkan gejala yang parah," katanya.

Asiri mengatakan bahwa mutasi tersebut tampaknya tidak menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada jenis virus corona lainnya.

"Tanpa mutasi, virus corona jarang menginfeksi manusia dua kali karena antibodi yang dibuat oleh tubuh manusia mampu mencegah infeksi kedua hingga empat atau lima bulan," katanya.

Di Jeddah, petugas kesehatan telah mulai menerima vaksinasi COVID-19 di pusat inokulasi Terminal Selatan Bandara Internasional King Abdul Aziz karena fase pertama program berfokus pada staf garis depan.

Kasus harian di Kerajaan bertahan stabil di bawah angka 200. Sebanyak 163 kasus baru dilaporkan pada Sabtu (26/12), meningkatkan jumlah menjadi 362.066 sejak awal pandemi.

Saat ini terdapat 2.886 kasus aktif, 383 di antaranya dalam perawatan kritis. Sebanyak 189 pemulihan baru juga dilaporkan, meningkatkan jumlahnya menjadi 353.004. Tingkat pemulihan Kerajaan berada di 97,49 persen.

Delapan orang meninggal karena komplikasi yang disebabkan oleh infeksi COVID-19. Dengan demikian jumlah total kematian di negara itu menjadi 6.176.

TERKINI
Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang? Fantastis! Travis Kelce Berhasil Lelang Tiket Eras Tour Taylor Swift Senilai Rp1,2 Miliar Hoaks! Indonesia Jadi Negara Terkorup No 1 di Dunia usai Orang Ini Korupsi Rp3000 Triliun Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album