Mengaku Salah, Ahok Dipuji Golkar

Senin, 10/10/2016 19:55 WIB

Jakarta - Akhirnya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku salah dan meminta maaf atas kekhilafannya mengutip surat Al-Maidah ayat 51 yang memicu kegaduhan di masyarakat. Ahok mengaku tidak sengaja melecehkan Al-Quran sebagaimana yang dituduhkan selama ini.

Sikap Ahok meminta maaf mendapatkan pujian dari pihak partai pengusungnya, Golkar.

"Langkah Ahok meminta maaf kepada masyarakat muslim sekali lagi menunjukkan i`tikad baik beliau dalam rangka menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Golkar DKI Jakarta Donny Tjahja Rimbawan di Jakarta, Senin (10/10/2016).

Kendati Ahok meminta maaf, Rimbawan meminta masyarakat arif dalam menilai pernyataan cagub petahana DKI tersebut. Jika masyarakat jeli melihat video lengkap terkait pernyataan Ahok yang mengutip surat Al-Maidah ayat 51 saat pidato di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu, menurutnya, tidak akan ada kesalahpahaman. Karena sesungguhnya dalam pidato lengkap Ahok tidak ada tendensi yang mengarah pada pelecehan Al-Quran.

"Semua yang hadir (saat Ahok Pidato) adalah masyarakat muslim. Sekiranya Ahok menghina Al-Quran, sudah pasti masyarakat Pulau Seribu akan bereaksi keras," tandasnya.

Rimbawan meminta hadirnya penilaian obyektif dalam menilai pernyataan Ahok yang selama ini. Buktinya, kata dia, masyarakat Kepulauan Seribu yang saat itu hadir tak menunjukkan seedikitpun ketersinggungan.

Bahkan, imbuhnya, mereka tampak riang gembira mendengarkan pidato Ahok sebagaimana yang terlihat dalam video yang tersebar.

Rimbawan menganggap permintaan maaf Ahok sebagai usaha mengedepankan kepentingan situasi di Jakarta setelah munculnya kegaduhan.

"Permintaan maaf Ahok semata-mata untuk menjaga keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya.

TERKINI
Staf PBB Meninggal, Israel Sebut Kendaraannya Diserang di Zona Pertempuran Aktif di Gaza Mahasiswa Harvard yang pro-Palestina Akhiri Perkemahan, Berjanji akan Lanjutkan Protes Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki Hadapi Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Upayakan Pembicaraan dan Kirim Polisi