Tanpa Jabat Tangan, Trump Buka Serangan ke Hillary

Senin, 10/10/2016 15:34 WIB

Washington - Debat calon presiden (capres) AS ini merupakan seri kedua dari tiga seri yang dipersiapkan dalam kontes pemilihan presiden langsung. Debat capres yang berlangsung antara Donald Trump dan Hillary Clinton di Washington University, St Louis, pada Senin (10/10) suasananya semakin panas.

Kedua kandidat, tanpa berjabat tangan, saling menyapa, langsung membuka pidato dengan menyerang sisi personal capres. Selama 90 menit, kedua capres memberikan jawaban-jawaban berisi kecaman kepada audiens yang masuk kategori undecided voters (belum memutuskan memilih Trump atau Hillary).

Trump, yang merasa malu telah mengeluarkan kata-kata cabul dalam sebuah video yang menghebohkan, dalam debat itu mengaku sudah minta maaf, dan menyatakan hal tersebut hanyalah `obrolan di ruang ganti` (locker room talk).

"Itu adalah `obrolan di ruang ganti`. Saya tidak bangga dengan hal itu dan saya sudah meminta maaf pada keluarga saya. Saya sangat menghormati perempuan. Saya merasa malu tentang hal itu, tetapi itu hanya kata-kata," ujar capres dari Partai Republik itu, seperti dilansir dari The Guardian.

Pada acara tersebut juga diucapkan oleh Trump bahwa Hillary sendiri melakukan hal yang lebih buruk ketimbang dirinya. Trump menuding Hillary telah melakukan serangan terhadap perempuan, yang diduga mengalami pelecehan seksual oleh yang dilakukan suaminya, Presiden AS periode 1993-2001 Bill Clinton.

"Apa yang saya lakukan hanya berupa kata-kata, dan dia (Bill) melakukan tindakan," demikian kata Trump yang mengungkap kembali kasus asusila yang pernah menerpa Bill Clinton.

Bill Clinton, suami Hillary Clinton, memang pernah didera atas dugaan kasus asusila terhadap staf di gedung putih. Mengangkat kembali kasus tersebut, Trump menyerang Hillary dengan dugaan bahwa Hillary pun berperan ikut menuntaskan kasus tersebut dengan ikut menyerang wanita korban pelecehan.

"Anda seharusnya malu pada diri sendiri," kata Trump kepada Hilary.

Menjawab pertanyaan audiens, satu hal yang Trump kagumi dari Hillary adalah daya juangnya. Trump menyebut Hillary sebagai seorang pejuang, dan mengatakan ia mengagumi capres partai Demokrat itu atas penolakannya untuk menyerah.[]

TERKINI
Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari Kolabs di Lagu `Florida!!!`, Florence Welch Puji Taylor Swift Membumi di Tengah Ketenarannya Begini Reaksi Charlie Puth Disebut Taylor Swift di Album The Tortured Poets Department Megan Fox dan Machine Gun Kelly Kembali Mesra setelah Putus Tunangan