Calon Pemimpin Digembleng Menjemput Tugas Panggilan Sejarah

Jum'at, 30/10/2020 13:25 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Tak ada pemimpin yang lahir secara instan dan ujuk-ujuk. Semua harus melalui proses perjuangan, merasakan pahit getir kehidupan demi tercapainya tujuan besar menjemput tugas panggilan sejarah.

"Menjadi kader muda harus dengan pembelajar, kedepankan sikap kenegarawanan, artinya berjuang bagi kemajuan peradaban bangsanya sebagai sikap hidup dan ditempatkan di atas kepentingan pribadi atau golongan," ujar Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (30/10/2020).

Diingatkan, pemimpin yang lahir dari PDIP memiliki rekam jejak yang penuh liku perjuangan. Sejak Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, hingga saat ini seperti Prananda Prabowo, Puan Maharani Ketua DPR, Ganjar Prabowo Jateng, Tri Rismaharini Surabaya, Azwar Anas Banyuwangi, Hendi Semarang, Putu Eka Tabanan, hingga Gus Mis, Adian, Putra Nababan, dan begitu banyak tokoh muda lainnya yang sekarang menjadi pimpinan Partai, pimpinan dewan dan juga calon kepala daerah.

"Mereka semua menunjukkan tradisi yang sama, yakni menggembleng diri dan kemampuan menjemput tugas panggilan sejarah," tegas Hasto.

Partai Banteng mengajarkan pada setiap kader muda bangsa untuk kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi, bangga dengan jati diri kebudayaan bangsa, dan punya vision terhadap arah masa depan bangsa.

"Jadikan semangat juang (geist), tekad juang (will), dan perbuatan bagi kepentingan umum, bangsa dan negara (daad) sebagai elemen penting yang harus dimiliki kaum muda. Sebab tidak ada pemimpin lahir tanpa gemblengan hidup dan kehidupan," paparnya.

Dengan demikian, ingat Hasto, ketika Megawati Soekarnoputri menyampaikan agar generasi milenial tidak dimanjakan, hal itu mengandung semangat dari sosok seorang Ibu Pejuang, yang terus memikirkan masa depan Indonesia.

Pesan yang selalu diingatkan Mega, bahwa pemuda penentu masa depan bangsa, harus dilihat kekinian, bagaimana para pemuda-pemudi Indonesia menggembleng diri dan kesemuanya digerakkan oleh semangat untuk membawa kemajuan bagi Indonesia Raya.

Dengan demikian inti sari peringatan Sumpah Pemuda adalah bagaimana para pemuda-pemudi Indonesia saat ini, dalam seluruh alam pikir dan alam rasanya, sudah memikirkan perbuatan terbaik bagi masa depan bangsanya. Jadi melihatnya adalah perspektif sekarang.

"Jika saat ini kita memiliki kaum muda yang hebat-hebat, maka kita akan lebih optimis menatap masa depan," ucap Hasto.

"Kunci dari kemajuan bangsa adalah pendidikan dan kebudayaan. Semua dijalankan dengan penuh semangat, dengan energi juang yang menyala-nyala," tuntasnya.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya