Menteri Kanada Justin Trudeau Kritisi China soal Pelanggaran HAM

Rabu, 14/10/2020 13:59 WIB

Ottawa, Jurnas.com - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau memperingatkan China bahwa diplomasi koersif, tindakan represif di Hong Kong dan penahanan Muslim Uighur kontraproduktif bagi dirinya sendiri dan seluruh dunia.

"Kami tetap berkomitmen penuh untuk bekerja dengan sekutu kami memastikan bahwa pendekatan diplomasi koersif China, penahanan sewenang-wenang terhadap dua warga negara Kanada bersama warga negara lain di seluruh dunia tidak dipandang sebagai taktik yang berhasil oleh mereka," kata Trudeau pada konferensi pers.

Trudeau juga menyebutkan kepedulian Kanada terhadap perlindungan hak asasi manusia dan tempat-tempat seperti Hong Kong dan dengan Uighur.

"Kanada akan terus bekerja dengan sesama negara yang berpikiran sama di seluruh dunia, untuk memberi kesan kepada China, pendekatannya terhadap urusan dalam negeri dan urusan global tidak pada jalur yang sangat produktif untuk dirinya sendiri atau untuk kita semua," katanya.

Hubungan antara kedua negara memburuk pada Desember 2018 setelah polisi Kanada menangkap Meng Wanzhou, kepala keuangan raksasa telekomunikasi China Huawei, atas surat perintah ekstradisi Amerika Serikat (AS).

Meng ditangkap saat singgah di Vancouver, di mana dia memiliki rumah, dan didakwa melakukan penipuan bank terkait pelanggaran sanksi AS terhadap Iran. Tak lama setelah itu, China menahan warga Kanada Michael Spavor dan Michael Kovrig. Mereka dituduh sebagai mata-mata.

Pada Agustus tahun ini, pengadilan Tiongkok di Guangzhou juga menghukum mati warga negara Kanada, Xu Weihong terkait narkoba. Tahun lalu, dua warga Kanada lainnya, Robert Lloyd Schellenberg dan Fan Wei, juga dijatuhi hukuman mati dalam kasus narkoba terpisah.

Pemerintah Barat melihat penahanan kedua warga Kanada tersebut sebagai pembalasan atas penangkapan Kanada atas Meng. Kanada juga meningkatkan tekanan politik dan diplomatik di Beijing.

Awal bulan ini, sebuah kapal perang Kanada berlayar melalui Selat Taiwan yang sensitif, sebuah pelayaran yang terjadi pada saat ketegangan militer terpisah antara China dan Taiwan.

Angkatan laut Kanada pernah berlayar melalui Selat Taiwan, termasuk pada bulan September tahun lalu.

China, yang mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayahnya meningkatkan aktivitas militernya di sekitar pulau itu dalam beberapa minggu terakhir, termasuk mengirim jet tempur untuk melintasi garis tengah tidak resmi, yang bertindak sebagai penyangga di selat itu. (AFP)

TERKINI
Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari Kolabs di Lagu `Florida!!!`, Florence Welch Puji Taylor Swift Membumi di Tengah Ketenarannya Begini Reaksi Charlie Puth Disebut Taylor Swift di Album The Tortured Poets Department Megan Fox dan Machine Gun Kelly Kembali Mesra setelah Putus Tunangan